Kuartal III-2016, Tenaga Pemasar Asuransi Tumbuh 16,3%

Pertumbuhan positif berhasil dicetak oleh industri asuransi jiwa pada kuartal III-2016. Data yang dirilis Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) hari ini (18/11) menyebutkan bahwa total pendapatan industri asuransi jiwa di Indonesia pada kuartal III-2016 mencapai Rp 158,65 triliun. Itu artinya, naik 78,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 89,10 triliun.

aaji

Dikatakan Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim, pertumbuhan tersebut disokong oleh total pendapatan premi yang meningkat dan merupakan penyumbang terbesar 73,2% terhadap total pendapatan industri asuransi jiwa. “Total pendapatan premi pada kuartal III-2016 meningkat 15,1% menjadi Rp 116,06 triliun, dari Rp 100,80 triliun yang diperoleh di kuartal III-2015,” tegasnya.

Kenaikan pendatan premi tersebut, dinilai Hendrisman, didukung oleh meningkatnya pendapatan premi dari saluran-saluran distribusi, terutama saluran distribusi bancassurance yang mengalami pertumbuhan sebesar 32,0% atau berkontribusi sebesar 42,0% dari keseluruhan total pendapatan premi industri asuransi jiwa.

Sementara itu, tingginya komitmen industri asuransi jiwa Indonesia dalam melindungi masyarakat dibuktikan lewat total klaim manfaat yang juga mengalami pertumbuhan sebesar 17,3%, dari Rp 61,76 triliun di kuartal III-2015 naik menjadi sebesar Rp 72,45 triliun di kuartal III-2016.

Ditambahkan Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo, terkait tenaga pemasar, pada kuartal III-2016, jumlah tenaga pemasar asuransi jiwa berlisensi tercatat naik 16,3%, yaitu menjadi 520.281 orang. ”Sedangkan pada kuartal yang sama tahun lalu, jumlah pemasar berjumlah 447.407 orang. Dan, 90,7% dari total tenaga pemasar tersebut berasal dari saluran keagenan,” terang Nini, yang menyebutkan bahwa ada tiga jalur distribusi untuk produk asuransi, yakni keagenan, bancassurance, dan alternatif.

Merujuk data Jumlah Tenaga Pemasar Berlisensi pada kuartal III-2016, terungkap bahwa jumlah tenaga pemasar dari saluran keagenan meningkat 11,90% menjadi 471.667 orang, dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebanyak 421.338 orang.

Sementara itu, jumlah tenaga pemasar dari saluran bancassurance meningkat 70,0% menjadi 26.020 orang dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebanyak 15.303 orang. Adapun jumlah tenaga pemasar dari saluran alternatif, meningkat 109,9% menjadi 22.594 orang dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebanyak 421.338 orang.

Diyakini Nini, fakta pertumbuhan yang cukup signifikan atas tenaga pemasar asuransi di Indonesia menunjukkan bahwa profesi sebagai tenaga pemasar asuransi jiwa semakin menjadi salah satu profesi pilihan yang mulai diminati masyarakat. “Untuk itu, AAJI terus berkomitmen penuh untuk terus mengembangkan jumlah tenaga pemasar berlisensi sebagai kunci edukasi masyarakat akan pentingnya memiliki asuransi jiwa dalam perencanaan keuangan jangka panjang,” tuturnya.

Lantas, bagaimana dengan tahun depan? Dijawab Hendrisman, dalam sepuluh tahun terakhir, industri asuransi jiwa selalu tumbuh 10-30% tiap tahunnya. “Oleh karena itu, kami yakin tahun depan industri asuransi jiwa tetap akan bertumbuh. Terkait tenaga pemasar dari keagenan, kami berharap hingga akhir tahun 2016 dapat mencapai 560 ribu. Tahun 2017 nanti, kami berharap jumlah tenaga pemasar keagenan mencapai 700 ribu,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)