Dunia fotografi di Indonesia pada pertengahan tahun 2000 mengalami transformasi teknologi dan bidang fotografi berkembang pesat. Di tahun 2012, gawai ponsel hadir dengan keunggulan kamera. Ke depan, dengan ragam pilihan alat, bisa dipastikan pintu terbuka lebar bagi siapapun untuk bisa bekerja sebagai fotografer.
Hal itu disampaikan Danny Tumbelaka, Founder at Datum Photography, senior fotografer yang menjadi nara sumber dalam serial webinar episode ke-51 bertajuk “Fotografi: Dulu, Kini, Nanti” yang diselenggarakan Kumpul Bahagia Alumni MMUI (KUMBA) baru-baru ini (5/10), di Jakarta.
“Ragam peralatan, baik kamera, lensa, lampu, dan komputer benar-benar menjangkau semua lapisan masyarakat. Bayangkan saja, hasil jepretan kamera ponsel bisa dicetak ukuran billboard,” kata Danny.
Kamera yang digunakan terdiri atas tiga format, yakni medium format, fullframe mirrorless dan ponsel. Para fotografer ada yang membuka diri terhadap perubahan dan beradaptasi dengan belajar, namun ada pula yang menolak dan akhirnya beralih profesi.
“Dengan ragam pilihan alat, bisa dipastikan pintu terbuka lebar bagi siapapun untuk bisa bekerja sebagai fotografer,” ungkap Danny.
Webinar kali ini cukup menarik, karena selain alumni dan mahasiswa MM FEB UI juga banyak masyarakat yang ikut bergabung.
“Mahasiswa banyak yang join, karena acara sharing session serial webinar ini mendapat restu 5 SKE (satuan kredit ekstrakurikuler) dari bagian akedemik dan kemahasiswaan,” tutur Afiff Wira Perdana, Ketua SCMMUI (Student Committee MMUI).
Bambang Iman Santoso, Pengurus KUMBA menjelaskan tentang fotografi di masa datang. “Kalau ada yang tanya ke Danny tentang bagaimana fotografi di masa depan? Beliau pasti akan menjawab; sangat menarik. Mengapa? Karena alam yang akan membantu semua untuk menemukan diri masing-masing termasuk sebagai fotografer,” tandasnya. ()
