MIX.co.id - “The Voice of A Leader” menjadi salah satu dari tiga materi soft skills yang dihadirkan program pelatihan Leadership Development Beswan Djarum 2021/2022, yang digelar sepanjang Maret ini. Dua materi lainnya yang diberikan kepada para Beswan Djarum adalah “Gritty Leadership” guna membentuk kepribadian yang tangguh dan “Design Thinking in Written Communications” yang bertujuan agar para generasi muda dapat berpikir kritis agar tidak tersesat di tengah arus informasi yang deras.
Pada materi “The Voice of A Leader”, praktisi komunikasi Cornelia Laksmi Dewi Supama, mengungkapkan bahwa praktik public speaking melalui teknologi komunikasi digital memiliki tantangan tersendiri, mengingat audiens yang semakin beragam dan tersebar di berbagai tempat. Oleh karena itu, diperlukan kecakapan atau soft skill tambahan lainnya untuk menunjang kemampuan melakukan public speaking secara digital.
“Teknologi komunikasi seperti Zoom, Google Meet, Microsoft Teams dan aplikasi video conference lainnya sudah tidak asing kita gunakan. Saat kita melakukan diskusi atau presentasi melalui media tersebut, sebetulnya kita juga sedang melakukan public speaking. Namun bagi banyak orang, public speaking secara digital ini juga merupakan tantangan tersendiri. Minimnya interaksi dengan audiens dapat membuat pesan yang dibagikan tidak dapat dipahami dengan baik,” papar Laksmi.
Di hadapan lebih dari 520 mahasiswa penerima program Djarum Beasiswa Plus (Beswan Djarum) angkatan 2021/2022 yang berasal dari 90 universitas di Indonesia, Laksmi menegaskan bahwa berbagai hambatan dapat muncul saat seseorang melakukan public speaking, baik secara langsung maupun melalui media digital. Contohnya, gugup dan hilang fokus saat menyampaikan materi. "Untuk mengatasi hambatan itu, diperlukan kecakapan yang dinamakan leadership voice," ucapnya.
Lebih jauh ia menerangkan, leadership voice adalah cara seorang pembicara atau narasumber untuk menyampaikan ide dan gagasannya kepada para audiens. Leadership voice menjadi refleksi dari gagasan dan ide yang dimiliki. "Agar gagasan dan ide tersebut dapat diterima dengan baik oleh para audiens, kita harus mampu menyampaikannya dengan jelas, lugas, terstruktur dan persuasif,” ia menyarankan.
Untuk memiliki leadership voice yang mumpuni, lanjutnya, seseorang harus mampu mengasah inner dan outer confidence yang dimilikinya. Inner confidence fokus kepada penguasaan konten gagasan serta ide yang ingin disampaikan. Sementara itu, outer confidence yang berfokus kepada hal-hal yang dapat dilihat oleh orang lain, yaitu artikulasi dan tempo saat berbicara, eye contact dengan audiens, gestur badan dan ekspresi yang kita tunjukkan serta pakaian yang kita gunakan.
Dipaparkan Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation Lounardus Saptopranolo, tujuan utama pemberian materi “The Voice of A Leader” ini adalah untuk melatih kepercayaan diri para generasi muda, khususnya Beswan Djarum agar mampu menyampaikan ide dan gagasannya dengan baik di tengah masyarakat.
"Diharapkan, soft skills yang dibagikan dalam program pelatihan Leadership Development ini, dapat mendorong generasi muda untuk berkontribusi lebih dalam pembangunan bangsa," ucapnya.