Jogyakarta sebagai kota dengan keindahan alam dan budayanya mempunyai daya tarik yang luar biasa. Tak heran kota ini menjadi salah satu magnet pulau Jawa sebagai destinasi jalan-jalan dan kuliner bagi wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan Nusantara (wisnus).
Upaya mempromosikan Jogyakarta (city branding) belakangan aktif menggunakan channel digital. Hal ini karena Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan jumlah pengguna internet terbesar di dunia dan menduduki peringkat ketiga dari segi pertambahan jumlah pengguna di layanan media sosial setelah Brazil dan Amerika Serikat.
Country Manager Kwai Gagan Gandara mengatakan, media sosial menjadi salah satu alat mengekspresikan jati diri terutama di kalangan generasi saat ini. “Media sosial kini beralih ke video. Tidak lagi hanya berupa gambar atau foto saja di mana dengan mudahnya kita bisa membuat video keindahan maupun keunikan dari kota dan mengunduhnya di media sosial,” ungkap Gagan seperti dalam rilis yang diterima Mix, baru-baru ini.
Djelaskan, Kwai merupakan aplikasi video sharing yang memudahkan penggunanya untuk langsung membuat, mengedit, mengunggah dan membagikan video ke media sosial. Kwai turut mensupport promosi Jogyakarta melalui kampanye dengan hashtag #videoinjogjamu.
Melalui kampanye ini, Kwai ingin menampilkan sosok anak muda kekinian (milenial) yang peduli dengan Jogja sekaligus mengangkat sesuatu yang unik, heboh, lucu dan seru tentang budaya, pariwisata, kuliner, dan hal menarik lainnya, kemudian divideokan dan disebar melalui media sosial.
Tidak cuma itu, maskot atau ikon Kwai akan dipajang di tempat yang banyak dikunjungi anak muda seperti taman siswa, universitas, Malioboro, alun-alun dan sekitarnya agar masyarakat semakin aware dengan program city branding Jogja.
“Kami ingin mengajak anak muda generasi milenial untuk ikut menyebarkan keunikan dari daerah mereka sekaligus menunjukkan kreatifitas yang dimilikinya sehingga menjadi populer dan mendapatkan penghasilan sebagai pengguna aktif Kwai,” tandas Gagan Gandara. (*)
