Laporan Grab juga menunjukkan bahwa aplikasi pesan-antar online muncul sebagai bagian utama dalam aktivitas konsumen. Hal ini menawarkan peluang bagi para pelaku bisnis untuk melibatkan dan membangun hubungan yang lebih strategis dengan pengguna layanan pesan-antar online.
Sebanyak 88% konsumen dapat mengenal restoran baru berkat layanan pesan-antar makanan online - sementara 9 dari 10 konsumen telah menemukan berbagai merchant baru yang belum pernah mereka kunjungi secara langsung.
Selain itu, konsumen menghabiskan rata-rata 17 menit untuk mencari dan menelusuri katalog restoran di GrabFood sebelum memesan makanan, sehingga dapat menciptakan peluang bagi merchant untuk menjangkau dan mempengaruhi pengguna Grab.
Sesuai dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang gemar berkumpul, baik dengan teman, keluarga atau orang lain, pesanan GrabFood dalam jumlah besar meningkat 1,4 kali selama akhir pekan selama tahun 2020 hingga 2022.
Peluang ini dapat dimanfaatkan para merchant untuk menyesuaikan menu mereka dengan unsur nilai budaya dan kebiasaan target konsumen di daerahnya, sambil menawarkan pilihan menarik lainnya seperti makanan dalam bentuk paket atau kombo spesial, sharing platter atau makanan ringan dan pelengkap yang disukai masyarakat Indonesia.
“Para pemain bisnis dan merchant harus memastikan bahwa mereka memanfaatkan perilaku atau kebiasaan ini untuk mendorong pencarian atau visibilitas merchant, pertimbangan bisnis, dan pembelian dalam aplikasi pesan-antar online,” imbuh Jennie.
Laporan ini juga menyarankan bahwa restoran maupun merchant harus mengintegrasikan platform digital ke dalam usaha restoran fisiknya. ()
