MIX.co.id - Tetap eksis di tengah agresifnya para pesaing yang berasal dari industri ride hailing, tentu saja tidak mudah. Hal itulah yang dirasakan Bluebird, yang tahun ini memasuki usia ke-51 tahun. Bagi Bluebird, mengedepankan layanan prima yang terstandarisasi demi mendukung mobilitas masyarakat adalah salah satu kunci eksistensinya hingga kini.
Dituturkan Direktur Utama PT Blue Bird Tbk. Adrianto (Andre) Djokosoetono, Bluebird selalu berupaya menjadi perusahaan yang tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat. “Kami menyadari bahwa kepercayaan masyarakat hadir dari kepuasan terhadap kualitas armada dan pengemudi serta inovasi yang terus kami kembangkan melalui integrasi sistem yang dapat memudahkan setiap perjalanan masyarakat.”
Oleh karena itu, dengan filosofi Aman, Nyaman, Mudah dan Personalised (ANDAL), Blue Bird memiliki kampanye “Standar Nyaman Indonesia” (SNI). Melalui kampanye SNI, Bluebird ingin memberikan kesadaran dan nilai tambah bagi masyarakat dengan layanan mobilitas berstandar dan berkualitas. Tak hanya itu, guna menjaga komitmen SNI, Bluebird turut memastikan kenyamanan setiap perjalanan, di mana masyarakat dapat memberikan masukan melalui QR yang ada pada media wobbler di dalam armada.
Sebagai perusahaan penyedia layanan mobilitas terdepan di Indonesia, diakui Andre, Bluebird berkomitmen untuk memberikan standar layanan terbaik bagi pelanggannya melalui tiga pilar utama, yaitu armada yang terstandarisasi, pengemudi yang profesional, dan kemudahan layanan mobilitas bagi pelanggan melalui sistem yang terintegrasi.
Lebih jauh ia menjelaskan, Human connections yang menjadi DNA Bluebird memberikan arti bahwa kenyamanan mobilitas turut didukung oleh pengemudi yang profesional. Bluebird percaya bahwa perjalanan yang nyaman tak lepas dari “human connection” yang ada di dalamnya. Untuk itu, Bluebird menanamkan nilai-nilai Peduli, Integritas, Pelayanan Prima, dan Pola Pikir Berkembang dalam kegiatan operasional. Hal ini juga didukung dengan infrastruktur penunjang seperti fasilitas pool, training center, basis komunitas, aplikasi pengemudi, yang ditujukan untuk pembinaan, pengembangan dan pengawasan.
Andre juga menegaskan bahwa kualitas perawatan armada menjadi fondasi kuat dalam menjaga kualitas mobilitas yang nyaman dan terstandarisasi. “Armada Bluebird memiliki utilitas yang tinggi setiap harinya, sehingga kami memiliki standarisasi sistem operasi armada yang memungkinkan kami melakukan perawatan yang tepat secara menyeluruh dengan didukung bengkel yang tersertifikasi kelas ‘A’ dari Sucofindo. Selain itu, dengan makin gencarnya Bluebird mengadopsi EV (Electric Vehicle), bengkel kami juga telah tersertifikasi untuk melakukan perawatan secara mandiri melalui sistem yang didukung oleh teknologi termasuk IoT (Internet of Things) pada armada kami,” tambah Andre.
Standarisasi sistem terintegrasi merupakan wujud dari komitmen Bluebird dalam menjaga relevansi. “Kami menyadari bahwa kemudahan merupakan bagian penting bagi kenyamanan pelanggan. Oleh karena itu, kami mengembangkan sistem integrasi secara end to end baik dalam hal pemesanan, transaksi, maupun aksesibilitas kepada layanan konsumen. Dengan basis sistem open API memungkinkan Bluebird untuk membuka aksesibilitas layanan yang luas dan ragam pilihan metode pembayaran non-tunai. Selain kemudahan aksesibilitas, integrasi sistem juga dapat memberikan kenyamanan ekstra bagi pengguna untuk mendapatkan bantuan dan menyampaikan masukan kepada tim layanan konsumen Bluebird melalui berbagai kanalyang tersedia,” terang Andre.