MIX.co.id - Pasar Out-of-Home (OOH) di Indonesia mencapai 4 hingga 5 persen dr total belanja iklan di Indonesia. Sementara itu, total belanja iklan di Tanah Air diestimasi sekitar Rp 75 triliun, dengan pertumbuhan 5 sampai 6 persen year-on-year (YOY). Adapun pertumbuhan OOH pada 2023 lalu mencapai 8 sampai 9 persen. Demikian dikatakan Meyrick Sumantri, Co-Founder & Co-CEO City Vision, pada saat peluncuran The ICONIC Bursa Efek LED, inovasi media luar ruang (OOH) terbaru dari City Vision.
Lebih jauh ia menjelaskan, saat ini OOH menjadi dua media dengan pertumbuhan tercepat, baik secara global maupun Indonesia. Digital marketing peringkat satu dan OOH peringkat kedua.
"Kami melihat ada structural shift di dunia periklanan. OOH dengan kapabilitasnya di dunia fisik dan interaksinya di ruang fisik maupun di luar ruang memiliki mobilitas yang sangat tinggi, sehingga menjadi pilihan brand-brand saat post pandemic sebagai media utama branding yang mereka pilih," paparnya.
Oleh karena itu, City Vision sebagai perusahaan Out-of-Home terbesar di Indonesia, resmi merilis inovasi terbarunya, The ICONIC Bursa Efek LED, pada Juni ini (5/6), di Jakarta.
Berlokasi di gedung layanan keuangan paling bergengsi di Indonesia, Bursa Efek Indonesia, LED ikonik itu menawarkan cara baru bagi brand untuk memaksimalkan visibilitas mereka. The ICONIC Bursa Efek LED menjadi roadside LED pertama di Indonesia yang dilengkapi fitur realtime tickers yang memungkinkan para penggemar dan profesional keuangan di Indonesia untuk selalu terupdate dengan kondisi pasar modal saham di Indonesia. Hal ini semakin memperkuat komitmen City Vision dalam menerangi jalan utama dan tempat menarik di Indonesia melalui LED digital berkualitas tinggi.
Istimewanya, peluncuran The ICONIC Bursa Efek LED dirancang kreatif, karena langsung digelar di halaman gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Sudirman-Jakarta, yang menampilkan layar The ICONIC Bursa Efek LED. Peluncuran digelar saat jam pulang kantor, pukul lima sore, dimana trafik di jalan Jendral Sudirman tengah padat-padatnya. Peluncuran dikemas dalam format Financial Roadside Roandtable yang menghadirkan sejumlah pembicara dari City Vision, Mayora Group, Kawan Lama Group, dan Saratoga. Talkshow tersebut ditayangkan langsung (live) di CNBC Indonesia.
Sementara itu, berdasarkan catatan PT Bursa Efek Indonesia, jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai angka 12,16 juta orang pada tahun 2023. Angka ini naik 18% atau 1,85 juta orang dari tahun 2022 yang sebesar 10,31 juta investor. Peningkatan jumlah investor ini merupakan hasil upaya yang dilakukan melalui kegiatan sosialisasi, edukasi, sekaligus literasi keuangan kepada masyarakat.
"Untuk itu, City Vision ingin turut mendukung program literasi keuangan dengan menghadirkan produk baru seperti The ICONIC Bursa Efek LED yang dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat Indonesia," tandas Meyrick.
Terinspirasi dari layanan Out-of-Home pada lembaga keuangan paling bergengsi di dunia, lanjutnya, The ICONIC Bursa Efek LED menjadi roadside LED pertama di Indonesia yang dirancang khusus agar dapat menampilkan situasi terkini dari bursa efek Indonesia. Dilengkapi dengan realtime tickers untuk uptrend, downtrend, dan sideways, inovasi ini memungkinkan para penggemar dan profesional keuangan di Indonesia untuk selalu terupdate dengan kondisi pasar modal saham.
Lokasinya yang strategis menjadikan The ICONIC Bursa Efek LED sebagai titik fokus yang dapat memperindah ruang publik kota dengan meninggalkan jejak yang tidak terhapuskan dalam kesadaran keuangan Jakarta. Pencahayaan dari roadside LED ini juga dapat menginspirasi masyarakat urban khususnya mereka yang bekerja di kawasan SCBD, Jakarta.
"Inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan informasi yang cepat dan akurat, tetapi juga memberikan pengalaman baru bagi para penggemar dan profesional keuangan agar selalu terupdate dengan kondisi pasar modal saham di Indonesia," yakinnya.
Dengan hadirnya The ICONIC Bursa Efek LED, City...