MIX.co.id - LG Electronics Indonesia memilih konsep AI sebagai “Affectionate Intelligence” untuk mendefinisikan ulang pemahaman teknis terkait kecerdasan buatan (AI), yang lebih memfokuskan pada potensinya dalam merevolusi paradigma pengalaman penggunaan.
Sebagai wujud implementasi dari konsep tersebut, hari ini (3/2) di Jakarta, LG resmi merilis mesin cuci top loading (bukaan atas) dengan kapasitas sebesar 19 kilogram dengan fitur AI DD™️ dan LG ThinQ. Keberadaan mesin cuci bukaan atas terbaru itu akan semakin melengkapi pilihan mesin cuci kapasitas besar dengan dukungan AI miliknya. Sebelumnya, gabungan teknologi AI DD™️ dan LG ThinQ dibenamkan LG untuk kategori mesin cuci front loading (bukaan depan). Kini, untuk pertama kalinya, LG membawanya untuk mesin cuci front loading melalui debut LG TV2519DV5J.
"Terus memperluas keberadaan teknologi pintar dalam perangkat elektronik LG di Indonesia juga menjadi sinyal semakin besarnya tingkat adopsi masyarakat pada solusi pintar untuk mendukung kegiatan harian dalam rumah," ungkap Kim Nack Sun, Product Director Living Home Solution (HS) of LG Electronics Indonesia.
Menurutnya, hal itu mendorong LG untuk memperluas keberadaan fitur AI pada mesin cuci top loading yang merupakan model mesin cuci paling populer di Indonesia.
Pemanfaatan AI pada mesin cuci terbaru LG ini dapat meningkatkan kinerja pembersihan dan perawatan pakaian, antara lain melalui kemampuannya mendeteksi karakter material serta tingkat kelembutannya. Keberadaan sensor pintar inilah yang memberinya perbedaan besar dalam menjaga kualitas pakaian dibandingkan mesin cuci konvensional yang hanya menyandarkan kinerjanya pada pengenalan berat keseluruhan cucian.
Pasalnya, hasil deteksi sensor pintar itu yang akan memberi perintah mesin cuci pintar terbaru LG untuk menentukan siklus pencucian paling sesuai. Untuk memperdalam akurasi penentuan siklus pencucian ini, LG memberinya dukungan basis data dari puluhan ribu variasi pencucian dengan beragam material.
"Sistem deteksi sensor pintar yang dikolaborasikan dengan big data inilah yang kemudian menciptakan kehandalan mesin cuci ini dalam merawat dan memperpanjang usia pakaian penggunanya," ungkap Kim Nack Sun.
Tentang performan, ia memastikan, bukan hanya klaim sepihak. Pengujian dari Intertek sebagai lembaga uji internasional untuk berbagai produk menyebutkan, siklus pencucian dengan dukungan AI ini 11,4 % lebih baik dalam melakukan perawatan pakaian dalam uji perbandingan dengan siklus pencucian normal.
Tak hanya melalui otomasi pilihan siklus pencucian, kenyamanan dari hadirnya fitur ThinQ memberi penggunanya kemudahan mengaktifkan maupun mengetahui selesainya proses pencucian tanpa batasan ruang. Bahkan, pengguna dapat memantau tingkat penggunaan listrik mesin cuci. Hal ini karena pengembangan berbasis Internet of Things (IoT) pada fitur LG ThinQ ini memungkinkan keseluruhan proses ini dilakukan melalui smartphone via keterhubungan WiFi.
Hadir bersama kecerdasannya dalam pembersihan dan perawatan pakaian, sematan AI DD™️ pada mesin cuci top loading terbaru ini juga memberikan kenyamanan melalui mesin cuci lebih senyap dan minim getaran. Hal ini tercipta dari teknologi tersirat pada huruf DD dalam namanya yang mewakili teknologi Inverter Direct Drive LG.
Teknologi Inverter Direct Drive LG menghubungkan langsung tabung cuci dengan motor penggerak. Dengan tak menyandarkan pada kerja karet penghubung, hal ini meminimalisir terjadinya getaran. Bahkan untuk semakin menekan getaran dalam tingkat terendahnya, LG memasang dua peredam horizontal. Keberadaannya menjadi tambahan peredaman getaran bila mengingat mesin cuci biasanya hanya mengandalkan peredaman getaran pada peredam vertikal.
Memperluas manfaat dari kepintaran mesin cuci top loading...