Diluncurkan pada Agustus 2017 lalu, LIKE tercatat sebagai aplikasi video pendek yang memiliki sistem penyaringan dan pelaporan yang terintegrasi dengan teknologi Artificial Intelligence (AI). Melalui sistem dan teknologi tersebut, LIKE diklaim sebagai platform aplikasi video pendek yang sehat sekaligus bersahabat untuk semua segmen, terutama anak muda.
Terbukti, sslain tim di Indonesia, aplikasi LIKE juga memiliki pusat Riset dan Pengembangan (R&D) di Singapura yang saat ini sedang merekrut tim yang terdiri dari 100 ahli AI dan insinyur untuk melakukan monitoring konten video. Pusat R&D tersebut juga bertanggung jawab untuk kemajuan serta kualitas konten perusahaan. Sistem AI inilah yang akan menghapus semua konten video negatif yang di-upload oleh para pengguna.
Tak hanya sistem kontrol konten yang komprehensif, aplikasi keluaran BIGO Group tersebut juga memungkinkan pengguna untuk membuat konten yang unik dan super kreatif dengan berbagai efek sihirnya. LIKE juga dilengkapi dengan lebih dari 300 efek yang unik dan menyenangkan
"Sejak 11 bulan lalu diluncurkan, aplikasi yang memang ditujukan bagi pengguna berusia 16 tahun ke atas ini memang sudah menjadi salah satu komunitas video pendek paling popular di kalangan anak muda di Indonesia," kata Aaron Wei, Wakil Presiden Senior BIGO Technology.
Untuk itu, lanjutnya, aplikasi LIKE berkomitmen untuk membentuk sebuah komunitas video pendek yang sehat dan kreatif bagi kaum muda. "Teknologi AI dan efek sihir kami dikembangkan secara independen hingga memungkinkan semua lapisan masyarakat untuk menunjukkan bakat dan kreativitas mereka,” ucap Aaron.
Hasilnya? Bekum genap setahun diluncurkan, diakui Aaron, LIKE telah memiliki lebih dari 50 juta pengguna di lebih dari 200 negara. Platform ini juga telah dianugerahi predikat ‘The Best Social App’, ‘The Most Popular App’, ‘The Most Entertaining App’ di Google Play Awards 2017 dan memuncaki Apple Appstore di AS, Rusia, dan India.