MIX.co.id – Bagi karyawan, inflasi mempengaruhi real income, yang kemudian akan mendikte daya beli mereka. Karena itu, karyawan sangat memperhatikan bukan saja gaji kotor yang mereka terima, namun juga aneka potongan dan tambahan yang berdampak pada penghitungan gaji bersih (take home pay).
Stevens Jethefer, Head of Business Mefiari Talenta, solusi bisnis untuk human resources (HR), mengatakan bahwa sensitivitas karyawan terhadap penghitungan potongan dan tambahan gaji menjadi pengingat bagi perusahaan untuk selalu transparan dan akurat dalam memproses dan membayar gaji karyawan.
Menurutnya, gaji adalah sumber penghidupan bagi banyak karyawan, maka wajar jika mereka menginginkan transparansi dan akurasi terkait penghitungan gaji.
“Karena itu, perusahaan harus bisa menjabarkan bukan saja komponen potongan dan tambahan, namun juga faktor-faktor yang mempengaruhi besaran potongan dan tambahan,” papar Steven dalam keterangan pers, Sabtu (27/7), di Jakarta.
Ia menerangkan, komponen potongan umumnya terdiri dari pajak dan asuransi, baik dari pemerintah dan swasta. Untuk menyeimbangkan potongan, karyawan kerap menerima tambahan seperti uang makan dan lembur.
Mekari Talenta salah satunya, yang mencerminkan pola potongan dan tambahan di penghitungan gaji selama Januari hingga Mei 2024. Data Mekari menunjukkan bahwa rata-rata gaji kotor karyawan berada di Rp7 juta yang kemudian dikenakan berbagai potongan dan tambahan.
Setiap potongan dan tambahan itu akan mempengaruhi gaji nett, yaitu gaji yang dibawa pulang pada akhir bulan. “Gaji nett sangat penting bagi karyawan karena hal tersebut menentukan pemasukan pribadi, atau personal income, yang mereka kantongi untuk membiayai hidup,” ungkap Steven.
Data menunjukkan bahwa gaji kotor umumnya terkena 2-4 macam potongan yang berkaitan dengan pajak dan asuransi, baik dari pemerintah dan swasta.
Di luar pajak dan iuran wajib dari pemerintah seperti BPJS, JHT, dan PPH, jelasnya, gaji karyawan juga terkena potongan yang berkenaan dengan biaya asuransi swasta, iuran koperasi karyawan, serta tabungan atau simpanan karyawan yang difasilitasi perusahaan.
Di sisi lain, data menunjukkan bahwa terdapat sejumlah tambahan ke gaji kotor, di mana empat yang paling umum adalah uang makan, transport, dan lembur, selain dana dari fasilitas kredit perusahaan.
“Penambahan tersebut dapat menyeimbangkan potongan terhadap gaji kotor, sehingga karyawan bisa membawa pulang gaji nett yang mencukupi,” tuturnya lagi.
Setiap industri memiliki struktur penghitungan gaji yang lazim...