Memasuki tahun ketiga, Program “Kino Youth Innovator 2018” berhasil mengumpulkan 327 proposal yang berasal dari 39 universitas di seluruh Indonesia. Proposal tersebut berhasil terkumpul melalui roadshow ke lebih dari 20 universitas di Tanah Air. Kompetisi tahunan tersebut bertujuan untuk memotivasi kaum muda agar kreatif dan berani berinovasi untuk memenangkan kompetisi di era pasar bebas ini.
Dikatakan Budi Santoso, Product Innovation Director PT Kino Indonesia Tbk., Kino Youth Innovator Award dihadirkan karena semangat inovasi yang dimiliki Kino dalam setiap proses kerjanya. “Semangat inovasi ini berhasil membuat Kino menjadi perusahaan lokal yang dikenal di Indonesia, bahkan berhasil merambah ke dunia internasional. Oleh karenanya, untuk menularkan semangat inovasi ini, diadakanlah Kino Youth Innovator Award (KYIA),” ujarnya.
Dari proposal yang terkumpul, diseleksi 10 proposal untuk maju ke babak Grand Final. Ke-10 proposal tersebut berasal dari 9 universitas yang masuk ke dalam babak final, yaitu perwakilan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas.Makasar, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), dan Universitas Brawijaya. “Kami sangat kagum atas ide-ide inovasi yang disubmit oleh para mahasiswa. Semuanya out of the box dan secara lugas mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia, sesuai dengan tema tahun ini yaitu Empower Life Through Nature,” ucap Budi.
Kesepuluh finalis tersebut mengikuti tahapan final defense challenge yang diadakan pada 28-30 Agustus 2018. Di tahap ini, finalis harus mempresentasikan dan mempertahankan ide inovasinya di hadapan para juri yang berpengalaman, yaitu Dr. Pepey Riawati Kurnia, MM, coordinator of PDMA (Product Development Management Association), serta perwakilan Research and Development serta Product Innovation PT Kino Indonesia Tbk., yaitu Setiawan Wijaya, M.Eng dan Lulu Kumala Dewi, ST, MM. “Penilaian juri terdiri dari beberapa aspek, yaitu Originality dengan bobot 20%, Effectiveness dan problem solving dengan bobot 35%, Feasibility dan Sustainability dengan bobot 30%, serta Presentation values dengan bobot 15%,” terangnya.
Setelah berbagai penilaian yang dijalani oleh para peserta, ditetapkan tiga pemenang utama dan dua pemenang harapan. Di antaranya adalah Juara 1 dari Institut Teknologi Bandung, yang diwakili oleh Hibar Syahrul Gafur; Juara 2 dari Universitas Indonesia, yang diwakili oleh Kenny Anderson dan Joey Irvine Julianto; Juara 3 dari Institut Pertanian Bogor, yang diwakili oleh Fatimah Azzahra dan Ayu Luthfiani Syifa; Juara Harapan 1 dari Universitas Kristen Satya Wacana, yang diwakili Yoga Andika Putra dan I Gede Kesha Aditya; dan Juara Harapan 2 dari Universitas Gajah Mada, dengan perwakilan Abdurrahman Wachid Shaffar dan Aya Shofia.