LPPMS Buka Program Pelatihan dan Sertifikasi Spa Therapist  Tahun 2022

MIX.co.id - Menyiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) terampil untuk industri spa therapy adalah salah satu komitmen Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Mooryati Soedibyo (LPPMS). Oleh karena itu, bersama PT Mustika Ratu Tbk. dan Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, LPPMS membuka program pelatihan dan sertifikasi spa therapist Level II untuk tahun 2022.

Salah satu fokus program LPPMS adalah pendidikan vokasi untuk menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai di dunia kerja, khususnya pada industri personal care, beauty, dan health. Langkah itu dilakukan karena LPPMSmenyadari bahwa hanya dengan SDM-SDM yang terlatih yang akan mampu berkontribusi dalam pembangunan nasional, khususnya pada industri Beauty Spa.

Program pelatihan Spa Therapist Level II ini merupakan Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) yang bertujuan untuk mendidik dan melatih peserta didik dengan keterampilan vokasi yang selaras dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga pada akhirnya mereka dapat terserap di dunia kerja.

Diperlukannya program PKK ini antara lain berangkat dari data Biro Pusat Statistik 2019 yang mengungkapkan bahwa ternyata mayoritas tenaga kerja (58,77% atau 72,8 juta) memiliki tingkat pendidikan rendah (lulusan SMP/sederajat kebawah) tanpa keterampilan yang dibutuhkan pasar tenaga kerja. Sementara itu, pasar kerja memiliki kapasitas yang terbatas untuk menyerap lulusan tersebut.

Fakta lainnya, produktivitas tenaga kerja Indonesia relatif rendah (1,37%) jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand (5,28%), Vietnam (4,39%), dan Malaysia (2,16%). Demikian data yang dirlis APO pada September 2018. Tentu saja harapannya melalui program PKK ini masalah-masalah tersebut dapat teratasi dengan baik.

Dituturkan Bingar Egidius Situmorang, Presiden Direktur PT Mustika Ratu Tbk., program PKK ini akan diikuti oleh 15 orang peserta yang merupakan peserta terpilih berdasarkan syarat-syarat yang ditetapkan oleh Direktorat Kursus dan Pelatihan, Ditjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagaimana tertuang dalam Panduan teknis Program PKK tahun 2022.

“Para peserta akan dilatih oleh instruktur atau tenaga pengajar profesional yang memiliki sertifikasi, bukan saja secara nasional, melainkan juga secara internasional, seperti CIDESCO International. Yang menarik, untuk tahun ini para peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan Spa Therapy level II, namun juga mendapatkan tambahan materi berupa pendidikan karakter dan bahasa asing yang akan berguna saat bekerja kelak,” ungkap Bingar.

Ditambahkan Manager Operasional LPPMS yang juga sekaligus menjadi penanggung jawab program PKK, Faisal Raoef, para peserta akan dilatih dan dididik kurang lebih dua bulan untuk menjadi Spa therapist handal, tanpa perlu mengeluarkan biaya sepeserpun. Bahkan, akan diberikan allowance (uang saku dan transport). “Semua biaya yang mencapai belasan juta rupiah untuk mengikuti program ini, mulai dari pelatihan, praktek dan uji kompetensi akan ditanggung oleh program PKK,” terang Faisal.

Di akhir program, para peserta akan mendapatkan dua sertifikat yang memiliki nilai jual tinggi sekaligus menegaskan penguasaan keahlian mereka, yakni sertifikat dari LPPMS dan sertifikat kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK), yang keduanya berlaku secara nasional.

“Para alumni juga nantinya akan terus dipantau dan mendapatkan bantuan untuk disalurkan di dunia kerja, baik melalui afiliasi LPPMS yakni Taman Sari Royal Heritage (TSRH), The House of Mustika Ratu, ataupun jaringan spa LPPMS lainnya,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)