MIX.co.id - LSPR menggelar forum diskusi orangtua, Autism Parents Forum Discussion, pada hari ini (29/10), di kampus LSPR Jakarta. Melalui forum ini, dibahas penanganan individu dewasa autistik. Pada kesempatan ini, dihadirkan juga para pembicara dari berbagai kalangan, seperti terapis, konsultan anak berkebutuhan khusus, dan orangtua yang memiliki anak individu dewasa autistik.
Di forum ini, sebagian besar peserta yang hadir merupakan orangtua dari individu dewasa autistik. Saat diskusi, peserta juga dapat berinteraksi secara interaktif dan memperoleh informasi mendalam mengenai penanganan individu dewasa autistik yang tepat.
Diungkapkan Founder & CEO LSPR serta pendiri LSBA (London School Beyond Academy) dan LSCAA (London School Centre for Autism Awareness), yang juga merupakan orangtua dari individu autistik, Dr. (H.C) Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, FIPR., “Forum ini merupakan forum berkelanjutan untuk menjadi sarana diskusi dan berbagi pengetahuan menangani individu dewasa autistik yang membutuhkan kemampuan mandiri, mengeksplorasi potensi, kemampuan beradaptasi dan bersosialisasi, menjawab tantangan dalam merawat dan memenuhi kebutuhan individu dewasa autistik, hingga memberikan dukungan sosial kepada orangtua.”
Lebih jauh Prita menjelaskan bahwa individu autistik membutuhkan orang untuk bersandar dan memahaminya dan empati, mentor yang dapat menggali potensinya, serta supporter yang selalu mendorong individu autistik untuk terus berkembang dan mempunyai kemajuan. "Para orangtua juga tidak boleh memikirkan ketakutan dan jangan putus harapan, tetap semangat mendampingi tumbuh kembang dan menggali potensi anak-anak kita," ajaknya.
Program Autism Parents Forum Discussion merupakan yang pertama kali. Sebagai program berkelanjutan, Autism Parents Forum Discussion akan digelar secara berkala. "Kami akan gelar roadshow ke kota-kota dengan kolaborasi bersama kampus. Dalam waktu dekat, Januari 2024, kami akan gelar program ini di Universitas Udayana, Bali. Kami berharap melalui program edukatif ini, para orangtua dapat menularkan ilmu yang mereka dapat ke orangtua lainnya," papar Prita.
Program Autism Parents Forum Discussion terdiri dari dua panel, yakni sesi panel pertama mengangkat topik "Menggali Potensi Individu Dewasa Autistik” dipandu oleh moderator Hersinta, P.hD (Head of Centre for Asean Autism Studies), dengan menghadirkan pembicara Joanes Juwanda Amd. OT. (Okupasi Terapis Daya Pelita Kasih) dan Nila Sulaiman (Founder of Yayasan Cinta Harapan Indonesia & Orangtua Rayhan).
Joanes menyampaikan lima hal untuk menggali potensi individu dewasa autistik melalui pengelolaan respon adaptif. Mulai dari menawarkan pengalaman berkegiatan yang menyenangkan, membangun kedekatan dan keakraban emosional, memastikan pendampingan yang konsisten, pengelolaan stress respon, dan membangun peralihan dari respon reflektif ke respon kognisi atau respon dengan kesadaran berpikir.
Dilanjutkan panel sesi dua dengan topik "Tantangan dan Kebutuhan Hidup Individu Dewasa Autistik". Dipandu oleh moderator Dr. Chrisdina Wempi (Head of LSCAA & LSBA), sesi dua menghadirkan pembicara Tri Gunadi (Konsultan anak berkebutuhan khusus dan Founder Yamet Child Development Center & Dosen Vokasi UI), Dr. Zulfikar Alimuddin (Founder of Yayasan Cinta Harapan Indonesia & Orangtua Rayhan), dan Damar Kristianto (Orangtua Fauzan-Alumni of LSBA).
Tri Gunadi menjabarkan mengenai Tantangan Individu Autistik Dewasa, di antaranya kurangnya motivasi dan disiplin, terdistraksi, berpikir secara berlebihan, malas dan suka menunda, dan ragu. “Dalam mengatasi tantangan ini, diperlukan dukungan sosial dari keluarga, sekolah dan pusat terapi sangat penting untuk menipiskan masalah-masalah tersebut. Individu Autistik dewasa seharusnya diajarkan sejak dini mengatasi optimum stress sehingga nanti akan sukses di masa remaja dan dewasanya. Optimum stress mengajarkan anak akan mudah menangani masalah adaptasi, gangguan sensori," imbuh Tri Gunadi.
Sementara itu, Dr. Zulfikar sebagai orang tua dan pendiri Yayasan Cinta Harapan Indonesia menyampaikan, dalam menggali potensi individu autistik, tidak perlu dikejar waktu atau berlomba untuk apapun, karena setiap anak mempunyai pencapaiannya masing-masing.
Diskusi ditutup dengan sambutan Kemal Effendi Gani, Dewan Pembina Yayasan Pesona Pribadi Sejahtera, yang juga Orangtua Raysha Dinar Kemal Gani. “Forum ini diharapkan bisa mendukung orangtua dan agar individu dewasa autistik bisa menjadi mandiri dan berdaya," pungkasnya.