Menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015 ini, setiap calon karyawan maupun karyawan dituntut untuk memiliki kemampuan berbahasa Inggris. Sementara itu, merujuk hasil riset EF English Proficiency Index (EPI) terhadap 750.000 pengambil tes di 63 negara, tingkat penguasaan Bahasa Inggris Indonesia mendapat predikat “Moderate Proficiency”, yakni di peringkat ke-24 dengan skor 52,74.
Di Asia, Indonesia mendapat peringkat ke-6 setelah Malaysia (59,73), Singapura (59,58), Korea Selatan (53,62), India (53,54) dan Jepang (52,88). Bahkan, menurut peneliti ASEAN Study Center, kualitas angkatan kerja Indonesia yang menguasai Bahasa Inggris masih minim. Hal itu tentu saja merupakan tantangan yang terbesar SDM (Sumber Daya Manusia) dalam menghadapi MEA 2015.
Berangkat dari kebutuhan itu, maka Karir.com menggandeng dengan English First (EF) menghadirkan EFSET. Kerja sama tersebut menghadirkan alat tes bahasa Inggris EFSET widget di situs Karir.com. Melalui tes dari EFSET, calon pelamar dapat mengetes kemampuan Bahasa Inggris mereka, kemudian memajang hasilnya di halaman profilnya di Karir.com. Dengan demikian, perusahaan atau HRD (Human Resources Department) dari perusahaan akan dapat melihat skor pelamar di halaman profil tersebut.
“Mengenai MEA, jangan hanya dianggap sebagai tantangan, tetapi juga sebagai kesempatan bagi talenta-talenta Indonesia untuk bersinar. Itu sebabnya, talenta-talenta Indonesia secara skill harus siap, dan mental juga peka harus terhadap perubahan. Terutama, mengenai kemampuan berbahasa Inggris. Sebab, bahasa Inggris merupakan bekal utama untuk bersaing,” kata Director of Business Development Karir.com Rosy Mentang.
Ia menambahkan, saat ini kebutuhan akan talenta yang mampu berbahasa Inggris menjadi suatu keharusan. “Bahkan tak hanya di perusahaan-perusahaan besar atau korporasi dan organisasi internasional, namun juga perusahaan-perusahaan lokal. Setiap kandidat dituntut untuk mampu berbahasa Inggris, minimal pasif atau tertulis,” tambahnya.
Dipilihnya EFSET, menurut Rosy, karena EFSET setara dengan tes kompetensi Bahasa Inggris berstandar internasional seperti TOEFL dan IELTS. “Yang merancang EFSET sama dengan yang merancang test TOEFL,” jelas Rosy.
Hal itu diamini oleh Patricia Setyadjie, Country Manager EF English Center for Adults Indonesia. “Penyusunan EFSET melibatkan para ahli assessment top dunia, yakni Dr. Lyle Bachman (Bapak Assessment Bahasa Dunia), Dr. Mari Pearlman (mantan Vice President ETS), dan Dr. Richard Luecht (ahli psikometrik),” tandas Patricia.
Merujuk data EF EPI, penguasaan Bahasa Inggris terkait erat dengan persaingan ekonomi. Hal ini diukur dari pendapatan per kapita, pertumbuhan bisnis, indeks pembangunan manusia, dan tingkat kemakmuran. Tingkat pendidikan dan penguasaan internet pun berbanding lurus dengan tingkat penguasaan Bahasa Inggris.
Sementara itu, temuan menarik EF EPI di Indonesia, yakni kota-kota dengan tingkat penguasaan Bahasa Inggris tertinggi adalah Jakarta (55,40), Bandung (54,99), Yogyakarta (53,34), Tangerang (52,49), dan Semarang (52,24). Sedangkan di dunia, negara-negara dengan skor tertinggi adalah Denmark (69,30), Belanda (68,99), Swedia (67,80), Finlandia (64,40), Norwegia (64,33), Polandia (64,26), dan Austria (63,21).