Mabruk Tour Tawarkan Layanan Umrah untuk Jamaah Lansia dan Disabilitas

MIX.co.id - Untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam beribadah umrah, Mabruk Tour hadir dengan beragam fasilitas dan layanan. Bahkan, Mabruk Tour juga memenuhi kebutuhan beribadah untuk jamaah lansia dan disabilitas.

"Untuk jamaah disabilitas, kami akan mengatur dari sebelum dan saat keberangkatan, selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Muassasah, maskapai, hotel dan transportasi lokal yang ada di Arab," kata Haji Yadi, Direktur Mabruk Tour.

Menurutnya, selain legalitas dan perizinan, yang terpenting yang harus dipenuhi pihak travel adalah integritas dan pelayanan. Oleh karena itu, Mabruk Tour menghadirkan berbagai fasilitas

Pertama, Mabruk Tour Menyediakan alat Transmitter, yakni alat fungsi dengar. Transmitter membantu jamaah, khusus mendengar do’a dari ustadz pembimbing ketika melaksanakan umrah.

Kedua, untuk para jamaah Mabruk Tour dengan kondisi fisik yang lemah ataupun lansia, Mabruk Tour memberikan fasilitas kursi roda dan pendorongnya selama melaksanakan ibadah umrah.

Ketiga, Mabruk Tour menyediakan paket private umrah. Dengan demikian, jamaah dapat umrah nyaman dengan jadwal bebas sesuai keinginan, menggunakan kereta cepat dari Madinah ke Makkah, fasilitas hotel bintang lima depan masjid, pesawat langsung ke Madinah, dan tidak digabung dengan jamaah Mabruk Tour lainnya.

Keempat, Mabruk Tour menyediakan ustadz pembimbing tersertifikasi. Terbukti, Mabruk tour kembali meraih penghargaan sebagai biro perjalanan wisata tersertifikasi oleh Badan Akreditasi Nasional dengan 10 Tour leader tersertifikasi nasional.

Sementara itu, ditegaskan Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP Amphuri) Farid Aljawi, masyarakat jangan pernah tergiur dengan tawaran umrah yang sangat murah.

"Jangan percaya dengan harga yang murah. Sekarang, biaya pesawat, hotel, dan akomodasi lainnya itu mahal. Jangan percaya dengan harga yang enggak masuk akal,” ujarnya.

Farid menambahkan, masyarakat juga harus memperhatikan perizinan resmi yang dikantongi oleh perusahaan travel. "Kalau nggak ada izin, kita nggak bisa tanggung jawab, pemerintah atau asosiasi juga tidak bisa menindaklanjuti," tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)