"Di Shell Eco-marathon tahun ini, tim kami memiliki target untuk dapat mencatatkan efisiensi lebih baik dari tahun lalu atau lebih tinggi daripada prestasi kami sebelumnya di tahun lalu. Untuk mencapai hasil ini, kami fokus untuk menciptakan mobil dengan desain yang efisien, menggunakan carbon fiber di body dan dapur pacu yang baru. Tentu selain BINUS, ada Prima Tigon Global yang memberikan dukungan dalam pengembangan mobil ini," imbuhnya.
Shell Eco-marathon merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Shell, salah satu perusahaan migas terbesar di dunia, untuk mendukung penerapan kendaraan ramah lingkungan. Pada kompetisi ini, setiap tim yang berpartisipasi akan merancang mobil dengan tiga pilihan kategori bahan bakar, yakni BBM konvensional, mesin bertenaga listrik, dan fuel cell hibrida.
Dalam prosesnya, mobil buatan setiap tim akan mengelilingi trek sirkuit sejauh 16 kilometer. Selama tahap pengujian, mobil dari setiap partisipan harus berpacu dengan kecepatan rata-rata sebanyak 23 kilometer per jam. Setelah selesai mengelilingi arena balap, tim penilai akan menghitung selisih antara jumlah bahan bakar di awal dan di akhir untuk mengetahui tingkat efisiensi konsumsi bahan bakar setiap mobil. Jadi, mobil dengan skor efisiensi yang baik akan mendapatkan nilai yang lebih tinggi dan tim perancangnya akan menjadi pemenang lomba.
Objektif Shell Eco-marathon adalah mendukung transisi masyarakat ke kendaraan yang ramah lingkungan dan hemat bahan bakar. Untuk mencapai misi tersebut, Shell mengundang tim mahasiswa jurusan otomotif, pelaku industri, akademisi, dan pemangku kepentingan politik untuk berpartisipasi dalam ajang ini. Harapannya, mereka dapat bekerja sama untuk mengembangkan kendaraan yang performanya baik tanpa mengorbankan efisiensi konsumsi bahan bakar.