Studi Manulife Asia Care 2020 yang dilakukan kepada 300 responden--yang merupakan nasabah asuransi di Indonesia--menunjukkan bahwa 100% responden telah mengadopsi kebiasaaan gaya hidup baru sejak wabah Covid-19 melanda. Mayoritas kebiasaan baru ini meliputi gaya hidup lebih sehat dan meningkatnya ketergantungan pada layanan online dan digital.
Menjawab kebutuhan gaya hidup di era kenormalan baru, Manulife Indonesia menghadirkan platform e-Policy dan MiRecruit. Melalui platform e-Policy, nasabah dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang diperlukan terkait polis asuransi berdasarkan ketentuan polis, yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Sementara itu, platform MiRecruit dapat membantu para tenaga pemasar dalam mempercepat proses administrasi dan memantau seluruh proses tahapan rekrutmen.
Dijelaskan Ryan Charland, Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia, “Selain mempermudah proses rekrut, platform MiRecruit pun bermanfaat untuk efisiensi penggunaan kertas dan ramah lingkungan. Para tenaga pemasar tidak perlu mengirimkan dokumen, mereka dapat melakukan proses submit dokumen yang dibutuhkan melalui fitur yang tersedia di aplikasi MiRecruit. Tahapan proses perekrutan ini mempersingkat waktu dari yang semula memakan waktu berkisar seminggu menjadi kurang lebih sekitar satu jam.”
Hingga saat ini, MiRecruit telah berkontribusi terhadap perekrutan sebesar 46% dari jumlah keseluruhan jumlah calon agen yang mendaftar melalui aplikasi. Para agen baru tersebut berkomitmen untuk melayani kebutuhan finansial di setiap tahap kebutuhan nasabah. “Saat ini Manulife memiliki lebih dari 9.000 agen yang tersebar di seluruh wilayah nusantara,” ucapnya.
Selain melakukan inovasi dengan pemanfaatan teknologi, Manulife Indonesia tercatat menghadapi pandemi dengan terus melakukan kewajibannya melakukan pembayaran klaim terkait Covid- 19, yakni sebesar Rp 101 miliar hingga 7 Januari 2021. “Manulife Indonesia juga telah membayarkan klaim per November 2020 (data un-audited) sebesar Rp 4,9 triliun atau setara dengan Rp 13 miliar per hari atau Rp 559 juta per jam,” pungkasnya.