PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAP) dijadwalkan akan melepas 11,6 persen saham Burger King kepada lembaga ekuitas asal Singapura, Everstone Capital akhir tahun 2015 ini. Kepastian tersebut disampaikan Group Chief Executive Officer (CEO) MAP VP Sharma, “Ke depan, kami ingin fokus ke merek lainnya sehingga bermitra dengan partner strategis kita bisa mengaktifkan unit Food and Beverages lainnya,” ujarnya.
Bermitra dengan Everstone, MAP berharap mampu mengalokasikan dana terbatasnya untuk divisi Food and Beverages. “Kita akan lebih ketat dalam mengoperasikan kegiatan usaha kami mengingat anggaran belanja modal kita yang lebih sedikit dibanding tahun lalu. Dari sisi F&B, kita akan lebih aktif dalam mengelola Starbucks, lainnya kita akan membuka gerai apparel baru,” tambah Sharma.
Pelepasan saham Burger King tersebut merupakan fase kedua dari perjanjian antar kedua belah pihak dimana MAP telah melepas saham sebesar 39,4 persen pada tahap pertama di akhir tahun lalu. Sebelumnya, perusahaan juga telah melepas saham Domino's Pizza sebesar 51 persen kepada Everstone Capital setelah unit usaha tersebut kurang berkontribusi terhadap penerimaan perusahaan.
Di samping menganggarkan belanja modal, Sharma juga menuturkan bahwa perusahaan juga menargetkan pertumbuhan pendapatan penjualan antara 13 hingga 15 persen tahun ini, atau lebih kecil dari realisasi penjualan perusahaan yang tumbuh 22 persen sepanjang tahun 2014 ke angka Rp 11,8 triliun.
Meskipun pada kuartal I 2015 pendapatan penjualan meningkat sebesar 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, namun perusahaan memasang angka moderat mengingat tantangan ekonomi yang lebih besar pada tahun ini. "Namun seiring perbaikan indikator makroekonomi, kami harap semester 2 tahun 2015 ini keadaan bisa membaik," tambahnya.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh MIX, Tahun ini manajemen MAP menganggarkan belanja modal (capital expenditure/Capex) sebesar Rp 500 miliar, atau lebih sedikit jika dibandingkan anggaran tahun lalu yang mencapai Rp 600 miliar. Rencananya, dana tersebut akan digunakan guna membuka 45 gerai Starbucks, dan satu gerai Zara baru di Surabaya. Dimana sisa belanja modal juga akan digunakan untuk pengembangan bisnis belanja online yang diharapkan bisa beroperasi pada kuartal 3 di tahun ini. *