Market Kamera Mirrorless 2016 Naik Tajam

Animo pengguna kamera mirrorless di Asia Tenggara tampaknya terus meningkat. Laporan terbaru dari perusahaan riset pasar GfK menyebutkan, pasar kamera mirrorless di Asia Tenggara sepanjang 2016 meningkat 45% yang setara dengan 421 ribu unit.

 

Sebaliknya, penetrasi pasar yang kurang menguntungka dialami segmen kamera compact point-and-shoot yang turun hingga 38% untuk jumlah dan 28% untuk nilai pasar. Sementara segmen digital single-lens reflex (DSLR) sedikit menurun pada jumlah penjualannya hingga 8%, sementara nilai pasar tetap stabil sepanjang tahun.

 

Kini tren pasar mengarah ke segmen kamera mirrorless dari keseluruhan pasar digital still camera (DSC) di Asia Tenggara, demikian laporan riset GfK.

 

Di Indonesia, keseluruhan pasar DSC berkontraksi sebesar 24% pada jumlah dan 3 % pada nilai di tahun 2016, dengan segmen kamera mirrorless yang meningkat 66% dalam hal total unit dan 61% untuk nilai penjualannya.

 

Pasar DSC di Indonesia diperkirakan akan relatif stabil dengan adanya kenaikan harga jual rata-rata kamera, seperti halnya yang terjadi di seluruh wilayah Asia Tenggara.

 

“Banyak konsumen saat ini, terutama para millenials, yang sudah sangat banyak terbiasa menggunakan smartphone untuk tetap terhubung dan mengakses media sosial mereka seketika. Dengan smartphone yang menawarkan kemudahan untuk langsung mengunggah foto ke media sosial, penjualan kamera digital compact secara keseluruhan akan terus terpengaruh,” ujar Gerard Tan, Senior Director, Technology Retail Tracking, GFK Asia, di Jakarta, Rabu (08/3).

 

Oleh karena itu, imbuhnya, produsen kamera perlu memikirkan kembali hal-hal yang dapat membedakan produk dan nilai mereka dbandingkan dengan produk kamera kompetitor atau dengan produk smartphone yang kini dibekali fitur kamera yang makin canggih.