Masalah Kesehatan Jiwa Pekerja Dapat Menggerus Pertumbuhan Ekonomi

MIX.co.id – Isu kesehatan jiwa pekerja diprediksi akan menggerus pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, pemerintah dan seluruh komponen bangsa sudah saatnya membicarakan persoalan ini secara terbuka untuk menyusun kebijakan yang pro pada kesehatan jiwa.

Hal itu mengemuka dalam diskusi yang diselenggarakan dalam rangka deklarasi Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa yang diadakan di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta pada Selasa (14/11).

Ray Basrowi, inisiator Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa, dalam diskusi mengungkapkan tren kerugian ekonomi global bisa mencapai 1 triliun dolar AS per tahun. Angka ini didasarkan hasil studi yang dilakukan oleh World Economic Forum (WEF).

Bahkan, ia menyebut, gangguan kesehatan jiwa pekerja menjadi penyumbang dominan kerugian ekonomi. Angka ini didasarkan pada 12 miliar hari kerja produktif.

Sebaliknya, kata Ray, bila perusahaan mau menginvestasikan program konseling dan promosi kesehatan jiwa maka akan diperoleh return of investment (ROI) yang lebih besar, diperkirakan mencapai 2,3 kali lebih besar. ROI ini dalam bentuk berkurangnya absensi dan penurunan klaim pembiayaan penyakit.

Ia juga mengutip hasil studi yang dilakukan Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa. Studi yang dilakukan Oktober 2023 mengungkapkan bahwa kelompok sasaran yang terkena isu kesehatan jiwa adalah kalangan ibu dan balita, anak usia sekolah, remaja, usia produktif, dan kelompok rentan.

Amerika Serikat, menurut laporan MoneyWatch 2022, mengalami kerugian finansial sebesar 48 miliar dolar AS dalam setahun akibat status kesehatan jiwa yang buruk pada pekerja. Sedangkan di Inggris, menurut laporan Forbes, kerugian sektor industri karena masalah kesehatan jiwa para pekerja mencapai 70 miliar pounsterling selama dua tahun terakhir.

Deklarasi Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa dihadiri Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi.

Pendirian Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa didasari urgensi masalah kesehatan jiwa yang semakin hari semakin memprihatinkan.

Dalam deklarasinya disebutkan, Kaukus merupakan gerakan bersama berbasis komunitas yang akan melakukan kegiatan riset, edukasi, advokasi, aksi pencegahan dan mitigasi karena tidak ada kesehatan fisik tanpa kesehatan jiwa.

Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa diinisiasi Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Prof. Dr. FX Mudji Sutrisno, SJ., Prof. Dr. Drs. Semiarto Aji Purwanto, M.Si., Dr. Adriana Elisabeth, Dr. Ray W. Basrowi, Maria Ekowati, dan Kristin Samah.

Ditegaskan dalam deklarasi, Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa diinisiasi secara mandiri, semata-mata untuk kepentingan kemanusiaan.

Selain Kemenko PMK, Deklarasi Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa dihadiri pihak pemerintah seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, BPIP, BRIN, BKKBN.

Hadir pula dari perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, Universitas Podomoro, Universitas Jenderal Ahmad Yani, ILUNI, KAGAMA, organisasi sosial kemasyarakatan, Perhumas, berbagai komunitas.

Dalam rencana aktivitasnya, Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa akan mendorong para pihak baik pemerintah, perguruan tinggi, akademisi, praktisi, organisasi masyarakat dan komunitas, industri, media masa, serta key opinion leader untuk menjadikan kesehatan jiwa sebagai isu sentral dan prioritas untuk membangun generasi yang sehat jiwa dan raga. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)