MIX.co.id - Studi Indeks Literasi Digital Indonesia menyebutkan bahwa indeks literasi digital di Indonesia termasuk dalam kategori sedang, dengan skor indeks 3,49. Sementara itu, pilar Digital Culture secara umum mendapatkan skor indeks tertinggi (3,90), sedangkan pilar Digital Safety mendapatkan skor indeks yang paling rendah (3,10).
Sementara itu, Studi yang dirilis WeAreSocial 2022 mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia masih memiliki keraguan tinggi terhadap privasi dan keamanan siber. Misalnya, 36,4% masyarakat mengaku masih merasa cemas jika perusahaan menggunakan data pribadi mereka. Bahkan 60,3% diantaranya, juga belum bisa membedakan mana informasi yang asli dan nyata di internet.
Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya berkelanjutan, bukan saja dalam hal meningkatkan inovasi keamanan, tetapi juga dalam edukasi maupun kampanye literasi digital.
Dipaparkan Andri Purnomo, VP Information Security DANA, seiring dengan pesatnya adopsi teknologi digital, serangan siber yang terjadi juga kian deras. Menurut laman website Exabytes, sepanjang 2021, tercatat setiap 39 detik terjadi serangan ke situs-situs internet global dan setiap 11 detik dunia maya dibanjiri oleh Ransomware.
“Menurut 2021 Data Breach Investigation Report, Verizon, aspek finansial masih menjadi motif dominan serangan-serangan itu, dengan dua target utama, yaitu berkaitan dengan akun bank dan kartu kredit,” tutur Andri dalam acara 'DANA Tech Talk 2022: Enabling Digital Financial Trust with Advanced Security Technology' yang digelar secara virtual pada hari ini (4/3).
Guna mengantisipasi beragam serangan dan kejahatan agar terbangun kepercayaan masyarakat terhadap keuangan digital, lanjutnya, DANA telah mengimplementasikan berbagai upaya. Antara lain, melakukan identifikasi secara berkala di berbagai aspek, mulai dari program kampanye yang sedang berjalan, produk, media sosial, maupun mitra untuk memitigasi risiko kemungkinan terjadinya ancaman.
DANA juga menerapkan Security Score Card untuk mengukur postur keamanan domain dari penilai independen, di mana saat ini telah mencapai peringkat teratas dengan nilai A. "Postur keamanan domain diukur dari 10 komponen keamanan dan skor DANA saat ini berada di atas rata-rata industri global. Sebelumnya, di tahun 2021, DANA mengawali Security Score Card dengan nilai B," katanya.
Ditambahkan Fath Ade Surya, VP Risk Management DANA, saat ini DANA telah digunakan oleh lebih dari 100 juta pengguna, 5.000 online merchants, dengan rata-rata transaksi mencapai 7 juta transaksi per hari, yang melibatkan lebih dari 8.500 sistem TI, 200 aplikasi dan 300 application programming interface (API).
DANA berkomitmen untuk memberikan rasa aman dan menjaga kerahasiaan transaksi serta data-data penggunanya sesuai values perusahaan yaitu Trusted, Friendly, dan Accessible. Untuk itu, DANA menerapkan konsep Manajemen Risiko terintegrasi yang didukung dengan teknologi Risk Engine yang menggunakan data perangkat hingga karakteristik transaksi pengguna untuk memitigasi risiko. "DANA senantiasa membangun risk aware culture untuk seluruh karyawan guna memahami dan mengenai berbagai jenis risiko untuk dapat bersama-sama menjaga dan memitigasi risiko perusahaan," ucapnya.
Selain itu, DANA juga menerapkan kebijakan zero data sharing, penggunaan teknologi keamanan mulai dari PIN hingga teknologi verifikasi wajah DANA VIZ (Visual Identity Authorization), dan mengimplementasikan standar ISO dan PCI-DSS secara berkala. "Bahkan, kami juga menghadirkan DANA Protection yang akan menjamin pengembalian uang pengguna apabila terjadi kegagalan dalam transaksi," pungkas Fath.