Menarik leads dari Generasi Beta membutuhkan strategi berbasis data, pengalaman interaktif melalui teknologi seperti AR/VR, dan solusi konkret untuk isu keberlanjutan yang relevan dengan nilai mereka.
.
.
Memahami Generasi Beta berarti memahami bagaimana teknologi seperti kecerdasan buatan dan blockchain memengaruhi cara mereka berinteraksi dan membuat keputusan. Untuk menarik leads yang efektif, merek harus memanfaatkan data secara cerdas, menciptakan pengalaman interaktif melalui augmented reality (AR) atau virtual reality (VR), dan menawarkan solusi konkret pada isu keberlanjutan yang menjadi perhatian utama mereka.
Generation Beta (Generasi Beta) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada generasi manusia yang lahir antara tahun 2025 hingga 2039. Generasi ini dianggap sebagai generasi pertama yang lahir setelah pandemi COVID-19 dan diprediksi akan mengalami perubahan besar yang mencakup tiga pilar utama: pengalaman manusia, biologi, dan teknologi.
Dikenal juga sebagai “Quantum Leap Generation” karena posisinya yang unik dalam sejarah perkembangan manusia, yang menggabungkan berbagai inovasi teknologi dengan aspek biologis dan sosial.
Mereka diperkirakan memiliki kemampuan luar biasa berkat peningkatan signifikan yang didorong oleh teknologi. Teknologi seperti antarmuka otak-komputer, wearable robotics, dan perangkat augmented reality akan menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka.
Selain itu, mereka akan menikmati akses tanpa batas ke pengetahuan dan alat untuk melakukan berbagai hal dengan lebih mudah, berkat kemajuan teknologi seperti Internet of Bodies (IoB) dan komputasi berbasis data.
Konsep identitas akan mengalami transformasi radikal dalam generasi ini. Generasi Beta akan memiliki identitas digital kompleks yang disebut inf-identity, yang didukung oleh teknologi blockchain dan digital twins. Hal ini memungkinkan mereka memiliki berbagai representasi diri di banyak platform digital.
Dalam kehidupan sehari-hari, Generasi Beta akan hidup berdampingan dengan robot humanoid. Diperkirakan pada tahun 2040 akan ada sekitar satu miliar robot humanoid di dunia, menciptakan realitas yang sangat berbeda dari generasi sebelumnya.
Generasi ini juga akan memprioritaskan nilai-nilai sosial dan ekologis. Di tengah tantangan seperti perubahan iklim dan ketimpangan sosial, Generasi Beta diprediksi akan fokus pada keberlanjutan, keadilan sosial, dan penggunaan inovasi berbasis teknologi untuk mengatasi masalah global.
Era Transcendent Age akan menjadi tonggak perubahan besar dalam kehidupan manusia, di mana keberlanjutan, kreativitas, teknologi mutakhir, dan personalisasi menjadi elemen utama yang menentukan kehidupan. Kehadiran kecerdasan buatan, robotika, dan teknologi biomedis akan mengubah pola pikir dan gaya hidup mereka secara fundamental, menciptakan perbedaan mencolok dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
MIX.co.id - United E-Motor kembali berpartisipasi di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Brand motor…
MIX.co.id – Kamar Dagang Amerika di Indonesia (AmCham Indonesia) mengangkat Donna Priadi sebagai Managing Director…
MIX.co.id – Merasa nyeri otot setelah berolah raga atau melakukan aktivitas berlebih kerap dialami banyak…
MIX.co.id - Diplomat Success Challenge (DSC) Season 15 baru saja digelar Wismilak Foundation. Program kompetisi…
MIX.co.id - The Apurva Kempinski Bali berkomitmen menjalankan inisiatif keberlanjutan dalam praktik bisnisnya. Salah satunya,…
MIX.co.id - Menyambut bulan valentine, merek elektronik global TCL mengajak pelanggan untuk menikmati promo terbesar…