Setelah melalui crisis management beberapa waktu lalu, salah satunya diisukan bangkrut dan bakal ditutup, Universitas Surya mulai melakukan langkah recovery. Salah satu langkah recovery yang dilakukan adalah dengan menggelar wisuda perdana pada pertengahan Oktober ini (14/10) di Hotel Olive, Tangerang.
Wisuda angkatan pertama tersebut sejatinya adalah sebagai wujud jawaban dari konsistensi, kerja keras, dedikasi, serta komitmen besar para pendidik di Universitas Surya untuk mengantarkan putra-putri harapan bangsa Indonesia menuju gerbang kesarjanaan.
Mengusung tema “Generasi Indonesia Jaya: Generasi Optimis”, Universitas Surya berhasil melakukan wisuda perdananya kepada 309 mahasiswa. Bahkan, 111 wisudawan berhasil mendapatkan predikat pujian atau Cum laude. Bahkan, sejumlah wisudawan juga ada yang sudah berhasil memulai karirnya di perusahaan atau juga melanjutkan studinya di tingkat yang lebih tinggi di dalam maupun luar negeri.
Dr. Eng. Niki Prastomo selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Surya menyampaikan kebanggaannya atas prestasi para lulusan Universitas Surya. Sebab, tidak sedikit dari mereka mendapatkan prestasi akademik yang sangat memuaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa wisudawan terbaik pada wisuda tahun ini berasal dari Fakultas Ilmu Hayati, Program Studi Human Computer Interaction atas nama Dikaimin dengan perolehan Indeks Prestasi Akademik 3.97. Pada tugas akhirnya, Dikaimin berhasil membuat metode baru yang dapat mempercepat penemuan kesalahan (bugs) pada sistem cloud dengan judul Deteksi Deep Bugs pada Paxos Protocol di Apache Cassandra Menggunakan Sematic-Aware Model Checker. Penelitian tugas akhir tersebut telah dipersiapkan Dikaimin sejak tahun ke-3 masa studinya melalui matakuliah Mini Riset, yang merupakan ciri khas kurikulum Universitas Surya.