Tantangan industri otomotif saat ini adalah konsumen yang ingin selalu stay connected dengan internet—terutama social media—di dalam mobil. Oleh karena itu, sejumlah pemain otomotif tengah berupaya menciptakan smartphone yang bisa digunakan tanpa dipegang dan tanpa dilihat.
Kebutuhan konsumen untuk selalu terkoneksi dengan internet menjadi tantangan baru industri otomotif, antara lain untuk menciptakan sebuah teknologi yang bisa mengintegrasi koneksi handset saat berkendara.
Sebagai contoh, dalam sebuah iklan varian Mazda terbaru untuk perhelatan Superbowl di Amerika Serikat baru-baru ini yang menunjukkan kemampuan koneksi mobil tersebut, menjadi bukti masih banyaknya pengendara yang terdistraksi dengan ponsel mereka. Hal tersebut menjadi pembahasan selama konferensi yang diadakan Senate Commerce Committee di Amerika Serikat.
Banyak diskusi dalam konferensi tersebut yang berujung pada, apa yang dapat dilakukan ponsel saat dipasang dalam drive mode”, dan “siapa yang harus mengontrol dan bertanggung jawab selama fungsi tersebut terpasang: apakah pengendara? Perusahaan manufaktur mobil tersebut? Ataukah jaringan? Yang jelas, dalam hal ini akan ada pertentangan antara produsen handset dengan perusahaan otomotif.
“Teknologi telah menjadi bagian dari kebiasaan kita, namun menggunakan handset saat berkendara merupakan kebiasaan buruk yang fatal yang bisa mengancam kita dan membuat kita gagal berkendara yang aman di jalan raya,” ujar Sen. Jay Rockefeller (D-W.Va.), Chairman of The Commerce Committee Roll Call, yang dilansir MIX Marcomm dari Adweek.com.
Sementara, Wayne Powell, VP Electronic Systems for Toyota Motor Engineering and Manufacturing mengatakan bahwa konsumen memang tidak akan suka jika mobil mereka secara otomatis mematikan koneksi ponsel mereka saat di dalam mobil. “Yang bisa dilakukan adalah meyakinkan konsumen untuk mematikan ponsel mereka dengan menyediakan fitur hands-free yang terintegrasi,” ungkapnya.
