Perubahan yang paling mendesak adalah dari influencer ke konten yang dihasilkan pengguna, atau UGC (User-Generated Content). Sebuah survei baru oleh EnTribe menunjukkan bahwa pembeli lebih menyukai konten otentik dan organik dalam proses pembelian
EnTribe baru-baru ini merilis hasil survei yang memberikan bukti lebih lanjut mengenai pergeseran preferensi konsumen ke konten yang autentik dan organik. CEO EnTribe, Adam Dornbusch, dalam siaran persnya mengenai temuan tersebut menyatakan, "Survei ini adalah bukti dari pergeseran yang terus berlanjut yang kita lihat mengenai preferensi konsumen terhadap konten yang otentik dan organik. Terlepas dari industri, konten yang dihasilkan pengguna memungkinkan merek membangun komunitas online dengan dasar kepercayaan dan inklusi. Kami berharap untuk melihat tren ini berlanjut dalam bulan-bulan dan tahun-tahun yang akan datang."
Survei tersebut menemukan bahwa:
- 81% mengatakan penggunaan influencer oleh suatu merek tidak memiliki dampak atau memiliki dampak negatif terhadap persepsi mereka terhadap merek tersebut, dengan lebih dari setengah (51%) mengakui mereka langsung melompati postingan influencer.
- 90% lebih memilih melihat merek membagikan konten dari pelanggan sesungguhnya.
- 86% lebih cenderung mempercayai merek yang menerbitkan konten yang dihasilkan pengguna dibandingkan dengan influencer.
- Hanya 12% yang akan cenderung membeli produk jika dipromosikan oleh seorang influencer, sedangkan 62% berbagi bahwa mereka belum pernah membeli produk yang dipromosikan oleh influencer.
- 90% telah membeli produk setelah dipengaruhi oleh teman atau keluarga.
Mengingat temuan-temuan ini, jelas bahwa merek perlu beralih fokus mereka dari influencer ke UGC jika mereka ingin tetap relevan dan sukses dalam jangka panjang.