MIX.co.id - Ada banyak cara yang dapat dilakukan pemasar untuk menambah revenue. Di antaranya, dengan memonetisasi sekaligus menginovasi berbagai fasilitas atau kanal untuk menjadi layanan baru.
Langkah monetisasi sekaligus inovasi itu pula yang telah dilakukan platform Grab melalui GrabAds. Diluncurkan pada 2018, GrabAds merupakan unit bisnis periklanan milik Grab yang menawarkan brand kesempatan untuk meningkatkan engagement dengan jutaan konsumen di Asia Tenggara melalui platform online-to-offline (O2O).
GrabAds sebagai salah satu kanal branding memiliki sejumlah keunggulan. Dijelaskan Asep Haekal selaku Head of Strategy, Integrated Marketing Communication, Transport, and Grab for Business Grab Indonesia, pada saat Grab Business Forum 2024, hari ini (14/5), di Jakarta, studi Grab menunjukkan kenaikan Ad Recall sebesar 8,8% dan Return on Ad Spend 14× pada responden yang melakukan transaksi di GrabFood dalam satu bulan terakhir.
Kekuatan lain yang dimiliki Grab sebagai super apps adalah memiliki 65% pengguna aktif yang bertransaksi di Grab; rata-rata pengguna Grab menghabiskan waktu 17 menit per hari untuk browsing dan mencari produk di Grab; terjadi 3-5 kali click to rate (CTR) di Grab dibandingkan platform lain; dan 75% konsumen memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap produk yang diiklankan di Grab. "Oleh karena itu, sebagai omnichannel ecosystem, Grab dapat membantu brand untuk branding dan mendorong percakapan baik di dalam maupun di luar aplikasi," ucapnya.
Tak hanya itu, lanjut Haekal, dengan transaksi yang besar, Grab menawarkan consumer insight lantaran memiliki data yang mampu melihat preferensi yang konsumen sukai, kapan waktu transaksi yang konsumen inginkan, berapa banyak mereka melakukan transaksi, hingga apa saja yang mereka ingin beli selain kebutuhan utama.
Dia mencontohkan, berdasarkan data Grab Food terungkap, permintaan produk sarapan dan roti di Indonesia mengalami peningkatan 13 kali pada Q2 2021-Q1 2023. "Orang Insonesia mendambakan sarapan yang lebih sehat, terbukti sereal sehat dengan kacang mengalami kenaikan 11 kali serta roti dengan rasa buah-buahan mengalami kenaikan 21 kali," ucapnya.
Berdasarkan data Grab, lanjutnya, Grab juga memetakan segmen market ke dalam beberapa persona, antara lain Chief Family Officers (CFO) atau ibu rumah tangga, Health Conscious, dan Convenience Seeker. "Dari data yang kami miliki, keunikan dari CFO adalah 90%-nya ingin membeli produk terbaik untuk keluarga mereka di rumah. Bahkan, frekuensi belanja CFO ini 2,1 kali lebih tinggi dibandingkan konsumen Grab lainnya," urainya.
Pada kesempatan ini, ia juga memberikan contoh brand yang telah sukses memanfaatkan GrabAds. Brand tersebut adalah Molto Anti Kusut Spray. Kolaborasi Grab × Molto Anti Kusut Spray berhasil meraih "2023 Smarties Winner" untuk kategori O2O/ New Retail/ Innovative and New Tech Sales Channel.
Molto memanfaatkan semua channel yang ada di Grab, mulai dari di dalam platform aplikasi Grab, branding di badan kendaraan Grab Car (Out of Home/OOH), experiencial marketing melalui mitra pengemudi (sebagai duta Molto) yang mengajak penumpang mencoba produk Molto Anti Kusut Spray, hingga penjualan melalui Grab Mart.
Hasilnya, tercatat efektif membangun brand pada Point-of-Purchase. "Penetrasi Molto Anti Kusut Spray naik menjadi 64%, 80% penetrasi berada di area Jabodetabek, terjadi peningkatan brand attribution sebesar 6%, market share meningkat 2%, dan terjadi kenaikan 10 kali penjualan Molto Anti Kusut Spray di Grab Mart," urai Haekal.