Mengintip “Pabrik Pintar” Schneider Electric di Cikarang

Sukses melakukan transformasi digital untuk pabriknya di Batam, Schneider Electric—pemimpin transformasi digital dalampengelolaan energi dan otomatisasi—kembali mentransformasi pabriknya yang berada di Cikarang. Jika pabrik di Batam berkonsep pabrik pintar berbasis IIoT (Industri Internet of Things) dan menjadi percontohan Kementerian Perindustrian Indonesia dalam upaya untuk mempercepat Industri 4.0 di sektor manufaktur, maka pabrik di Cikarang menggabungkan sistem otomasi industri dan pemanfaatan energi terbarukan. Selain pabrik Cikarang dan Batam, Schneider Electric Group juga telah mentransformasi pabrik di Cina, Prancis, Filipina, India, Amerika Serikat, dan Meksiko.

Dijelaskan Xavier Denoly, Country President Schneider Electric Indonesia, pada hari ini (25/6) di Cikarang, pabrik Cikarang merupakan perakitan panel dengan spesifikasi khusus untuk berbagai macam produk dari peralatan listrik bertegangan rendah hingga menengah. “Pabrik ini terletak di Kawasan Industri Jakarta Timur, dengan luas 33.000 meter persegi. Pabrik Cikarang mempekerjakan 800 karyawan dan memiliki sertifikasi berdasarkan standard nasional dan internasional mencakup ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, ISO 50001, dan SMK3,” tuturnya.

Menurutnya, Pabrik Cikarang merupakan pabrik Engineer-to-Order, salah satu pabrik global Schneider Electric yang memproduksi panel untuk kebutuhan domestik maupun ekspor dengan spesifikasi yang berbeda tergantung pada kebutuhan pelanggan. “Oleh karena itu, proses produksi di pabrik ini sangat bergantung pada sumber daya manusia,” katanya.

Transformasi digital di pabrik Cikarang, ditambahkan Xavier, lebih menekankan pada peningkatan produktivitas tenaga kerja dengan merampingkan proses komunikasi dan meningkatkan keakuratan data atau informasi melalui pemanfaatan solusi EcoStruxure. “Transformasi digital ini meningkatkan visibilitas dan koordinasi antar operator, serta meningkatkan efisiensi energi dan pelestarian lingkungan. Digitalisasi pabrik memungkinkan presisi yang lebih baik dalam pemeliharaan perangkat operasional sehingga mengurangi risiko kecelakaan, meningkatkan kualitas produk bagi pelanggan, dan yang lebih penting, mengembangkan keterampilan tenaga kerja terhadap kemampuan analisis dan trend teknologi industri terkini," ia memparkan.

Lebih lanjut Xavier menegaskan, pabrik pintar Cikarang merupakan salah satu dari yang pertama yang menggunakan energi terbarukan dalam kegiatan operasionalnya dari seluruh pabrik Schneider Electric di Asia. Sumber energi terbarukan berasal dari panel tenaga surya di atap gedung yang menghasilkan listrik untuk selanjutnya digunakan untuk operasional gedung. “Pemanfaatan tenaga surya ini sekaligus mengurangi jejak karbon hingga mencapai 181 ton CO2 per tahun. Lebih dari 20% konsumsi energi bulanan di pabrik saat ini dihasilkan dari tenaga surya dan ditargetkan untuk mencapai 100% energi terbarukan pada tahun 2030 mendatang,” ucapnya.

Diakuinya, pabrik pintar Cikarang mengawali transformasi digitalnya pada tahun 2017. Secara bertahap, pabrik Cikarang menggunakan solusi di bawah arsitektur EcoStruxure™ yang mencakup produk yang terhubung, kontrol tepi dan aplikasi, analisis & layanan untuk pengelolaan energi, operasional & pemeliharaan. Dalam hal ini,EcoStruxure™Augmented Operator Advisor, EcoStruxure™ Power Monitoring Expert, EcoStruxure™ Building Advisor, EcoStruxure™ Resource Advisor, EcoStruxure™ Grid, Lean Digitalization System for shop floor management, Remote FAT, Versatility Tool, 3D Printing, dan Paperless on Production Auto Control. Sistempanel surya juga terintegrasi dengan solusi EcoStruxure™ Power yang memungkinkan operator untuk memonitor kapasitas energi yang dihasilkan oleh tenaga surya.

Ditambahkan Hemant Lakhotiya, Wakil Presiden APAC Region Equipment & Transformers Schneider Electric, “Pabrik pintar kami di Cikarang menunjukkan bagaimana transformasi digital menghasilkan peningkatan efisiensi, mengurangi waktu dan biaya, kesalahan operator, dan memberikan dukungan yang lebih baik kepada para staff dalam kegiatan operasional dan pemeliharaan melalui visibilitas yang lebih baik. Pabrik pintar Cikarang, sejauh ini, telah menghasilkan peningkatan produktivitas dan efisiensi energi hingga 15%.”

Dengan langkah transformasi tersebut, tak heran jika baru-baru ini Schneider Electric berhasil menyabet peringkat ke-11 dalam Gartner Supply Chain Top 25 for 2019. Schneider Electric juga memperoleh penghargaan 2019 Industrial Chain Supply Chainnovator Award 2019 dalam Chainnovator Supply 2019 Gartner sebagai perusahaan dengan inisiatif rantai pasokan yang tidak konvensional, inovatif, dan berdampak tinggi di sektor industri manufaktur.

(Foto dan Liputan: Ihsan Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)