Mengintip Partisipasi Atlet Renang Nasional di Program “Kachimeshi Winning Meals Indonesia”

Program “Kachimeshi Winning Meals Indonesia” yang digelar Ajinomoto pada September 2020 lalu resmi diikuti oleh salah satu atlet renang nasional yang juga peraih medali emas di ajang Sea Games 2019, I Gede Siman Sudartawa. Program ini bertujuan untuk mendukung peningkatan prestasi para atlet nasional, salah satunya Siman.

Dalam rangkaian program Kachimeshi Winning Meals Indonesia, Ajinomoto mensuplai makanan bernutrisi kepada Siman, pada awal Desember 2020. “Makanan yang dikirimkan kepada saya setiap harinya adalah hasil dari perhitungan ilmiah dari kebutuhan energi sehari-hari berdasarkan pola dan volume latihan setiap hari yang saya jalani, baik di kolam renang maupun latihan fisik di luar kolam,” cerita Siman.

Program latihan yang dibuat oleh pelatih Albert Sutanto, selanjutnya akan diperiksa oleh Nutrisionis Emilia Achmadi untuk dihitung perkiraan rata-rata kebutuhan nutrisi seimbang yang harus diasup Siman melalui makanan sehari-hari, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam. “Formulasi kebutuhan ini dalam bentuk makanan lebih spesifik lagi harus didapat dari kombisani 40% karbohidrat, 30% persen protein dan 30% lemak,” paparnya.

Langkah berikutnya, tim Ajinomoto Indonesia melalui nutrisionisnya, Yoni Wibowo, akan menterjemahkan ini menjadi kombinasi menu makanan yang dihitung gramasi penyajiannya. “Perhitungan ini sangat detail sampai kepada detail gramasi pemakaian produk bumbu Ajinomoto yang bisa digunakan demi mendapatkan kombinasi makanan bernutrisi yang juga nikmat,” jelas Siman.

Menu tersebut akan diserahkan kepada jasa penyedia makanan professional, yang nantinya akan memasak sesuai dengan detail perhitungan tadi dan diantarkan tiga kali setiap harinya ke tempat tinggal Siman.

Sampai saat ini, menurut Siman, program Kachimeshi Winning Meals Indonesia telah berjalan dengan lancar. Sebab, target berat badan yang ditetapkan oleh pelatih sudah dapat terkejar. “Melalui penyajian makanan ini, saya merasa tubuh berada dalam kondisi prima karena rasa lelah setelah berlatih terasa lebih berkurang dibandingkan pada saat sebelum penyediaan makanan dilakukan. Satu hal lagi yang terpenting adalah catatan waktu yang ditargetkan oleh pelatih juga dapat tercapai sesuai dengan rencana kepelatihan,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)