Bisnis tekstil atau garmen di Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Hal itu ditandai dengan nilai investasinya yang terus meningkat. Jika nilai investasi industri garmen di tahun 2016 mencapai Rp 7,62 triliun, maka di tahun 2017 nilainya naik menjadi Rp 12,83 triliun.
Sementara itu, ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia telah mencapai nilai USD $ 12,4 miliar pada tahun 2017. Angka itu melebihi target dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) yang sebesar USD $ 11,8 miliar. Tahun 2019 mendatang, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar USD 15 miliar.
Seksinya industri tekstil nasional juga ditandai dengan tingginya minat pengunjung dan para eksibitor di berbagai pameran tekstil di Tanah Air. Pameran tekstil "Indo Intertex-Inatex" misalnya, selalu mendapat respon positif dari pengunjung, bahkan mengalami peningkatan pengunjung dan eksibitor (peserta pameran).
"Tahun ini, pameran Indo Intertex-Inatex 2018 yang digelar di Kemayoran pada 4-7 April memasuki tahun ke-16. Dibandingkan tahun lalu, jumlah eksibitor di pameran ini naik dua kali lipat. Ada 900 perusahaan dari 23 negara ikut ambil bagian di pameran tahun ini, antara lain Indonesia, Austria, Belgia, Prancis, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Belanda, Cina, Singapura, Spanyol, Swiss, Taiwan, Thailand, Turki, Vietnam, Republik Ceko, dan Pakistan," terang Paul Kingsen, Project Director PeragaExpo, selaku penyelenggara pameran.
Menargetkan 15 ribu pengunjung pada pameran selama empat hari tersebut, lanjut Paul, PeragaExpo tidak hanya memamerkan mesin-mesin cetak tekstil terkini. Namun, pameran tersebut juga akan menghadirkan sejumlah seminar dan forum diskusi menarik tentang berbagai perkembangan ITPT (Industri Tekstil dan Produk Tekstil). Pada kesempatan itu, dihadirkan juga para pembicara pakar dari dalam dan luar negeri.
"Pameran akan dimeriahkan pula dengan Tutorial Bisnis Cetak Tekstil serta Pameran hasil penelitian dan karya fotografi ITPT, serta lomba rancang & peragaan busana Indo Project Runway," tambah Paul yang menyebutkan bahwa para pengusaha dan profesional dari Bandung yang ingin mengunjungi pameran dapat memanfaatkan shuttle bus gratis dengan rute Bandung-JIExpo Kemayoran (pergi-pulang) yang akan stand by di seberang balai KIR Cimahi, Jl. HMS Mintareja Baros-Cimahi, Bandung.
Diyakini Paul, digelarnya Indo Project Runway untuk mengakomodasi trend clothing line yang saat ini marak di masyarakat. Termasuk, untuk menguji jiwa kreativitas para fashion designer muda. Para designer akan menampilkan kreasi fashion menggunakan benang atau garmen dengan bahan serat terbaru. "Indo Project Runway diharapkan menjadi jembatan bagi antusiasme mode lokal dan industri tekstil itu sendiri dalam satu platform,” ia menutup.