Mengkomunikasikan nilai-nilai perusahaan (corporate value) merupakan upaya rutin yang dilakukan Universitas Budi Luhur (UBL). Tak hanya disosialisasikan kepada internal UBL lewat matakuliah wajib, namun manajemen UBL juga mengkomunikasikan corporate value-nya kepada masyarakat luas. Salah satu caranya adalah menggelar program nasional "Budi Luhur dalam Lensa Kamera".
Dikatakan Rusdiyanta, Ketua Pusat Studi Budi Luhur, "Program ini bertujuan untuk mensosialisasikan nilai-nilai Budi Luhur ke masyarakat luas. Nilai-nilai Budi Luhur mencerminkan kepedulian terhadap kehidupan manusia. Untuk itu, melalui program ini, kami mengajak masyarakat untuk memvisualisasikan nilai-nilai budi luhur dalam karya foto mereka."
Ditambahkannya, upaya mensosialisasikan nilai-nilai budi luhur ke masyarakat luas sudah dilakukan sebelumnya lewat program Lomba Essay Kebudiluhuran dan Sarasehan Kebudiluhuran. "Kedua program itu sudah rutin kami lakukan setiap tahunnya. Rencananya, kompetisi fotografi nasional ini akan juga rutin kami lakukan setiap tahunnya," lanjut Rusdiyanta di sela-sela pameran, talkshow, sekaligus penjurian 'Budi Luhur dalam Lensa Kamera' di Gandaria City Mall pada pertengahan Juni ini (18/5).
Program "Budi Luhur dalam Lensa Kamera" dimulai dengan kegiatan workshop roadshow fotografi “Budi Luhur dalam Lensa Kamera” di sejumlah kota. Pada kesempatan itu, Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, Ph.D, Rektor Universitas Budi Luhur menjadi salah satu narasumber pertama yang memaparkan nilai-nilai budi luhur yang dapat dengan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga menyampaikan sembilan nilai-nilai budi luhur yang dapat divisualisasikan oleh peserta fotografi.
Rangkaian Workshop Fotografi tersebut masing-masing dihadiri oleh 400 peserta yang terdiri dari pegiat fotografi, komunitas fotografi, pelajar SMA, mahasiswa Universitas Budi Luhur, dan mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya.
Dikatakan Ketua Panitia Budi Luhur dalam Lensa Kamera Elistania, "Untuk kompetisi fotografinya, kami mulai buka pendaftarannya sejak 1 Maret 2016. Sebanyak 1.124 orang telah mendaftarkan diri menjadi peserta lomba, yang dibagi dalam tiga kategori, yakni Pelajar, Mahasiswa, dan Umum."
Setelah melakukan tiga tahap seleksi, maka terpilih 75 karya yang dipamerkan di sejumlah mall Jakarta, yakni Gandaria City Mall, Pondok Indah Mall, Blok M Plaza, dan Kelapa Gading. Ada tiga unsur yang dihadirkan di sana, yakni budi luhur, human interest, dan photo story. "Masing-masing kategori terdiri dari lima pemenang dengan total hadiah lebih dari Rp 40 juta," terang Elistania.
Tak tanggung-tanggung, pada kompetisi kali ini, UBL menggandeng para pakar fotografi sebagai jurinya. Sebut saja, Arbain Rambey, Roy Genggam, Fendi Siregar, Priadi Soefjanto, dan Rey Bachtiar. "Lomba photo story Budi Luhur dalam Lensa Kamera ini unik, karena selain mengkompetisikan foto essay, penilaiannya juga melalui penjurian interaktif atau tanya jawab langsung dengan peserta terpilih. Saya berharap di lomba mendatang dengan tema Budi Luhur tetap dipertahankan," ungkap Arbain Rambey.