MIX.co.id - Golkar Insitute menggelar Malam Anugerah Golkar Institute Environment Video Competition, di Jakarta, baru-baru ini. Pada kompetisi berhadiah total Rp 40 juta itu, Golkar Institute mengsung tema Karya Untuk Lingkungan. Melalui kompetisi itu, para peserta diminta mendeskripsikan isu dan permasalahan lingkungan hidup di daerah peserta dan menyampaikan usulan solusi terhadap persoalan itu.
Diungkapkan Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute Ace Hasan Syadzily, video yang didaftarkan untuk mengikuti kompetisi ini mencapai 106 video. Dari jumlah itu, ada 97 video yang dinilai memenuhi syarat untuk dinilai dan diambil 13 pemenang.
Sementara itu, Faculty Chair Golkar Institute Mulya Amri menjelaskan, ada dua kriteria untuk menjadi pemenang. Pertama, konten harus dapat menggali isu yang disampaikan, serta narasi yang digunakan harus dapat menggugah penonton tetang pentingnya isu lingkungan. Kedua, kreativitas audio dan visual, seperti alur gambar dan tampilan apakah menarik untuk ditonton secara visual.
Juara pertama dimenangkan oleh kelompok atas nama Nuri Khusnaini dan Rizky Putradinata dari DI Yogyakarta, yang memilih tema air. Juara kedua berhak dimenangkan oleh Risda Maulidina Putri dari DI Yogyakarta, yang mengangkat topik soal sampah. Juara ketiga, kepompok atas nama Dino Dinasty Harianto, Muhammad Arifin, dan Dana dari Tangerang Selatan, dengan tema polusi udara. Adapun Juara favorit dimenangkan oleh empat peserta, yaitu Phadlin Hasan dari Aceh dengan topik banjir, Adhani Rahmanda dari Bali dengan isu perubahan iklim, Alia Yusa Salsabila dari Jawa Timur dengan isu sampah, dan Dedi Fernando dari Jawa Barat dengan isu pemanasan global.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dan Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute Ace Hasan Syadzily mengatakan, salah satu tujuan lomba video bertema lingkungan adalah untuk mendorong dan menggubah masyarakat agar lebih memperhatikan lingkungan. Dia mengatakan salah satu dampak masalah lingkungan adalah bencana yang banyak terjadi di berbagai tempat, sehingga Golkar Institute menilai masalah lingkungan perlu mendapatkan perhatian khusus.
“Lingkungan sesuatu yang juga harus menjadi isu yang terus disampaikan kepada anak-anak muda, terutama di kalangan Golkar Institute sendiri. Indonesia belum kuat dengan isu lingkungan, seperti negara-negara lain, misalnya Eropa, bahkan ada partai yang fokus pada isu lingkungan, Green Party sebagainya,” jelasnya.
Namun, menurutnya, minat generasi muda terhadap masalah lingkungan sudah terlihat dari peserta yang mendaftar di kompetisi ini. Dia berharap perhatian masyarakat dan regulasi terhadap lingkungan ke depan semakin besar.