People atau Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci utama dari suksesnya organisasi maupun perusahaan dalam mengembangkan bisnis. Oleh karena itu, tak sedikit SDM yang dinilai unggul dan punya kompetensi di sebuah perusahaan seringkali dilirik, bahkan dibajak oleh perusahaan kompetitor.
Di Indonesia, masalah terbesar yang dihadapi sebagian besar industri atau pelaku bisnis adalah war for talent, baik terhadap direct competitor maupun kompetitor dari industri yang berbeda. Masalah lainnya, kerapkali perusahaan menghadapi kesulitan dalam mendeteksi potensi yang dimiliki SDM mereka, sehingga berujung pada kinerja yang kurang baik.
Oleh karena itu, deteksi sejak dini tentang potensi karyawan menjadi hal yang penting dan dibutuhkan perusahaan, guna mencapai target bisnis maupun bersaing dengan kompetitor. Thomas International, sebagai perusahaan Psycho Development dari UK (United Kingdom) yang telah hadir di Indonesia sejak 20 tahun lalu, menawarkan layanan yang dapat membantu perusahaan mendeteksi potensi karyawannya.
Diungkapkan Susanna Hartawan, Managing Director Thomas International Indonesia, "Pemimpin yang unggul adalah mereka yang mampu mencapai target perusahaan dan pribadi melalui strategi bisnis dengan mengatur kinerja orang lain. Sejatinya, pemimpun yang unggul menjadi salah satu kunci utama agar objektif perusahaan tercapai."
Thomas International Indonesia sendiri, ditambahkan Susanna, telah dipercaya oleh berbagai perusahaan di Indonesia. "Ada 10-20 ribu assessment tiap tahunnya di Indonesia. Hampir 60% adalah klien perbankan, seperti CIMB Niaga, Danareksa, dan BTPN. Selain itu, ada juga klien dari Garuda Indonesia, Sinar Mas Land, Commonwealth Life, dan Jaya Group," lanjut Susanna, yang menyebutkan bahwa proses transformasi Garuda Indonesia yang kala itu dipimpin Emirsyah Satar juga menggandeng Thomas International Indonesia untuk transformasi SDM-nya.
Paling anyar, September 2016 ini, Thomas International Indonesia telah meluncurkan assessment terbaru, yakni Thomas High Potential Trait Indicators (HPTI) dan General Intelligence Assessment (GIA). Kedua assessment itu dihadirkan dalam bentuk online system dan berbahasa Indonesia.
Diterangkan Melinda Kusnadi, Head of Thomas Assessment Center Indonesia, "HPTI akan melengkapi psychometric Thomas International yang sudah sangat popular, sehingga korporasi di Indonesia dapat menemukan dan melatih calon pemimpin untuk bisa bersaing di kompetisi yang ketat dengan kualitas kelas dunia."
Ada sejumlah benefit yang dapat diperoleh perusahaan yang memanfaatkan HPTI. Di antaranya, lanjut Melinda, perusahaan dapat menciptakan dan mendukung rencana pengembangan kepemimpinan, mendorong kerja sama antarapemimpin organisasi, memberikan informasi tentang suksesor pemimpin, meningkatkan engagement karyawan dengan menciptakan kepemimpinan yang kuat, serta mempertahankan bintang masa depan dengan mengembangkan mereka menuju jenjang yang lebih tinggi.
"Kami berharap HPTI akan bisa menjadi psychometric tool primadona di Indonesia, karena banyak perusahaan besar yang akan pakai tool ini untuk talent management maupun talent development," harap Susanna.
Sementara itu, dijelaskan Head of Thomas Education and Senior Consultant Putri Guenantine, GIA adalah assessment yang sudah tervalidasi (94%) dapat mengukur kemampuan belajar seseorang terhadap hal baru. "GIA dirancang untuk memberikan jawaban valid terhadap pertanyaan-pertanyaan seperti seberapa cepat seseorang dapat beradaptasi terhadap hal baru, apakah seorang karyawan dalam perusahaan merupakan problem solver, dapatkah seseorang menjadi penggerak perubahan di perusahaan tempatnya bekerja, apakah seorang karyawan cukup termotivasi di pekerjaannya, atau sampai sejauh mana seseorang dapat dikembangkan melalui training," paparnya.
Melalui semua tools yang dimiliki, imbuh Susanna, Thomas International Indonesia dapat membantu menemukan, mempertahankan, mengelola, dan mengembangkan pemimpin dalam sebuah organisasi atau perusahaan. "Kami memang menyediakan berbagai tools yang dapat mengidentifikasi dan menganalisis gaya bekerja, potensi pengembangan, dan potensi kepemimpinan dalam diri seseorang. Antara lain, tools HPTI dan GIA yang baru saja kami luncurkan pada September ini," tutup Susanna.
