Setelah perusahaan distribusi Enseval, Kalbe Nutritionals menjadi backbone kedua bagi bisnis Kalbe Group. Kontribusi pendapatan Kalbe Nutritionals tercatat mencapai 25% terhadap total pendapatan Kalbe Group. Bahkan, tahun 2014 lalu, Kalbe Nutritionals mampu tumbuh lebih dari 20%, alias tumbuh melebihi pertumbuhan industri.
Kalbe Nutritionals mengedepankan inovasi sebagai bagian dari corporate value
Sukses Kalbe Nutritionals tentu tak lepas dari upayanya menjadi perusahaan yang mampu menawarkan kelengkapan rangkaian produk nutrisi untuk segala segmen. Mulai dari segmen ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, anak-anak, pra-remaja, dewasa, hingga usia senja.
Di segmen ibu hamil dan menyusui, Kalbe Nutritionals memiliki brand Prenagen. Sementara itu, di segmen anak-anak, ada brand Morinaga yang menjadi backbone Kalbe Nutritionals dengan mampu menyumbang 60% pendapatan, Milna, dan Zee. Di segmen dewasa dan berkebutuhan khusus, Kalbe Nutritionals memiliki brand Benecol dan Diabeteasol. Adapun di segmen lifestyle, ada brand Fitbar dan Diva.
Kunci sukses kedua Kalbe Nutritionals adalah semangat inovasi yang menjadi corporate value sekaligus corporate culture Kalbe Nutritionals. Oleh karena itu, di bawah bendera PT Sanghiang Perkasa, Kalbe Nutritionals memiliki Divisi Innovation Development Center—yang report-nya langsung kepada Managing Director. Tak tanggung-tanggung, 2-3% dari total omset Kalbe Nutritionals disisihkan untuk anggaran divisi tersebut.
“Kami percaya bahwa keberhasilan kami adalah inovasi. Itu sebabnya, melalui Divisi Innovation Development Center, kami banyak menghasilkan produk-produk inovatif. Antara lain Diva sebagai produk minuman kecantikan dengan kandungan kolagen, Prenagen Emesi sebagai produk untuk tri-semester pertama ibu hamil, Milna Goodmil yang merupakan produk khusus bagi bayi yang mengalami alergi, serta Milna Bubur khusus penambah berat badan,” ungkap Yunawati Gandasasmita, Head of Innovation Development Center Kalbe Nutritionals.
Dalam berinovasi, Kalbe Nutritionals menerapkan sistem Symphony of Medical and Technology Knowledge for Improving Quality of Life. Ditambahkan IDC Coordinator Nutrition for Special Needs Iwan Surjadi Handoko, melalui sistem itu Kalbe Nutritionals mengintegrasikan tiga aspek, yakni functional foods, medical, dan technology demi meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia.
Komitmen Kalbe Nutritionals akan inovasi diwujudkan pula lewat berbagai aktivitas tahunan yang rutin digelar Kalbe. “Kami memiliki program tahunan ‘Kalbe Junior Scientist Award’ untuk segmen anak-anak dan ‘Kalbe Scientific Award’ untuk segmen dewasa seperti para peneliti dan guru. Bahkan, Kalbe juga memiliki sekolah, Kalbe Institute,” lanjut Iwan, yang menyebutkan Maret ini Kalbe Nutritionals berhasil menyabet penghargaan Outstanding Corporate Innovator 2015.
Diterangkan Yunawati, tantangan utama dari inovasi adalah mengenalkan sekaligus mensosialisasikan produk inovasi tersebut kepada konsumen. Termasuk, menciptakan trend ke depannya. Oleh karena itu, mau-tidak-mau edukasi market menjadi kuncinya.
“Untuk edukasi market, kami memanfaatkan seluruh kanal komunikasi, baik Above the Line, Below the Line, hingga digital dan social media. Pada akvitasi merek dalam bentuk roadshow misalnya, kami banyak melakukan kerja sama dengan pihak medis seperti rumah sakit dan ahli gizi,” kata Yunawati.
Diakuinya, Kalbe Nutritionals pun pernah mengalami kegagalan. Salah satu contohnya adalah produk susu untuk segmen obesitas, Slim & Fit, yang telah direvitalisasi dan siap diluncurkan kembali pada Maret 2015 ini. “Slim & Fit pernah kami luncurkan pada 15 tahun lalu. Hanya saja, timing-nya tidak tepat, karena kala itu market belum siap dan gaya hidup sehat belum terbangun. Oleh karena itu, dalam meluncurkan produk inovasi, penting juga mempertimbangkan timing,” tutup Yunawati.
