MIX.co.id - Empat lembaga medis swasta di Malaysia, yakni Institut Jantung Negara (IJN), Island Hospital, Mahkota Medical Centre, dan Subang Jaya Medical Centre, baru-baru ini diumumkan sebagai finalis dari Program "Rumah Sakit Wisata Medis Unggulan" yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2022. Saat ini, para finalis terpilih sedang memasuki Fase Akselerasi program, yang berlangsung dari tahun 2023 hingga 2025.
Selama periode tiga tahun ini, rumah sakit finalis berhak atas berbagai insentif. Hal ini termasuk fasilitasi jalur cepat untuk mendukung pencapaian tahap-tahap pembangunan, fleksibilitas dalam uji konsep dengan teknologi kesehatan melalui ruang uji coba, akses ke mentor/penasihat program yang akan membantu pengembangan program, penilaian kemajuan, dan pemantauan, serta fasilitas Investment Tax Allowance (ITA) untuk belanja modal yang memenuhi syarat.
"Dalam Fase Akselerasi ini, kami sangat senang dan terinspirasi dengan tingkat keahlian klinis, inovasi medis, dan kepedulian terhadap pasien yang kami dapat lihat di seluruh rumah sakit andalan kami. IQVIA merasa terhormat dan beruntung dapat menjadi bagian dari perjalanan yang luar biasa ini bersama MHTC dan Finalis Unggulan, dan kami berharap dapat menjadi bagian dari laju pertumbuhan pariwisata medis di Malaysia," ungkap Devaraj Subramanian, Associate Principal, Tim Konsultasi APAC, IQVIA Solutions Malaysia.
Ditambahkan Dr. Marale O. Atechian, Konsultan Utama Joint Commission Resources, bagi pasien yang membutuhkan perawatan khusus, memilih penyedia layanan kesehatan yang tepat adalah keputusan yang sangat penting. Saat ini, mereka mempertimbangkan berbagai pilihan pengobatan, termasuk yang ditawarkan di luar negara asal tempat tinggal mereka.
"Malaysia merupakan tujuan wisata medis pilihan karena berbagai faktor, seperti akses mudah ke perawatan pasien dan layanan medis yang berkualitas tinggi, spesialisasi dalam keahlian medis dan teknologi, serta komitmennya dalam memastikan bahwa para wisatawan kesehatan menerima perawatan yang aman dan pelayanan luar biasa berdasarkan standar internasional," paparnya.
Ketika rumah sakit yang terpilih melanjutkan perjalanan mereka, mereka dibimbing oleh berbagai penasihat program. Di antara mereka, Dr. Atechian menekankan pentingnya untuk tidak hanya memenuhi, tetapi juga melampaui standar industri untuk benar-benar menjadi yang terbaik.
Sementara itu, Andrew Pearce, Vice President, Analytics and Global Advisory Lead dari Healthcare Information and Management Systems Society (HIMSS), melihat bahwa ada banyak tantangan yang dihadapi oleh penyedia layanan kesehatan dan sistem kesehatan di era digital ini.
"Kesehatan digital adalah tentang menata ulang bagaimana Anda memberikan layanan kesehatan dengan memanfaatkan peluang dan teknologi yang tersedia. Apa yang kami lakukan difokuskan pada pengukuran bagaimana rumah sakit mengukur hasil yang dicapai dari transformasi digital," ucapnya.
Sementara itu, Dr. Chatchai Yachantha, Chief Patient Experience Officer Bumrungrad International, menekankan pentingnya rancangan untuk mencipatakan suatu pengalaman pasien yang tepat. "Transformasi digital harus berjalan seiring dengan pengalaman pasien. Hal ini akan menjadi tantangan pada awalnya, tetapi pada akhirnya akan menjadi keunggulan kompetitif bagi rumah sakit unggulan. Mereka akan menjadi terampil dan berada di jalur yang tepat dalam mempercepat kesuksesan mereka," ujarnya.
Diprakarsai oleh Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) dan didukung oleh Pemerintah Malaysia, Program Rumah Sakit Wisata Medis Unggulan bertujuan untuk menetapkan standar baru dalam wisata kesehatan global. Program ini merupakan bagian integral dari Cetak Biru Industri Wisata Layanan Kesehatan Malaysia selama lima tahun (2021-2025) untuk memberikan Pengalaman Wisata Kesehatan Terbaik pada tahun 2025.
Program ini bertujuan untuk mangangkat citra Malaysia Healthcare ke panggung global dengan meningkatkan profil dari rumah sakit melalui peningkatan inisiatif keunggulan medis dan layanan yang dilakukan oleh setiap rumah sakit peserta.
"Hasil dari upaya bersama antara pelaku industri publik dan swasta ini akan menghasilkan peningkatan layanan kesehatan swasta, yang secara positif berdampak pada kemampuan Malaysia Healthcare dalam menyediakan Pengalaman Wisata Kesehatan Terbaik pada tahun 2025 dan memberikan manfaat bagi para wisatawan kesehatan dari seluruh dunia," pungkas Farizal bin Jaafar, CEO Pelaksana Harian Dewan Perjalanan Layanan Kesehatan Malaysia (MHTC).