Tren berputar cepat, dan milenial mulai kehilangan cengkeramannya pada 'kekinian'. Mengusung ketakutan akan penuaan, generasi ini bergulat dengan identitas dan realitas yang tak terelakkan.
.
.
Ketika tren fesyen dan budaya berputar begitu cepat, milenial mulai merasa bahwa mereka kehilangan daya tarik kekinian mereka. Mereka yang tumbuh di tengah kejayaan media sosial kini menghadapi realitas yang tak terelakkan: mereka menua di depan publik.
Fenomena ini bukan hanya tentang gaya berpakaian atau merek mana yang sedang tren, tetapi lebih pada sebuah refleksi tentang bagaimana generasi ini menghadapi usia yang semakin bertambah.
Valeria Penttinen, asisten profesor pemasaran dari Northern Illinois University yang fokus pada media digital dan sosial, menekankan bahwa milenial adalah generasi pertama yang menua dalam dunia yang hiperterhubung.
Mereka terus-menerus berusaha mengatasi ketakutan akan penuaan dengan memperbarui lemari pakaian mereka, mengikuti tren terbaru, dan membelanjakan uang pada produk perawatan kulit yang tak terhitung jumlahnya. Tujuannya sederhana: berusaha mempertahankan kepemudaan.
Menurut Julie Erickson, seorang psikolog klinis di Toronto – co-author buku "The Aging Well Workbook for Anxiety and Depression." banyak stereotip negatif tentang penuaan yang telah begitu melekat sehingga sering kali kita anggap sebagai kebenaran. Dari kartu ucapan ulang tahun yang menyindir tentang penuaan hingga tekanan sosial yang menyuruh kita untuk terlihat muda seperti J.Lo, industri anti-penuaan memanfaatkan rasa takut ini untuk meraup keuntungan.
Namun, mengikuti tren bukanlah jawaban atas masalah penuaan. Erickson menyarankan untuk mempertanyakan kembali keyakinan kita tentang penuaan dan melihat contoh orang-orang yang sukses di usia tua sebagai bukti bahwa penuaan bisa menjadi periode pertumbuhan dan penemuan baru. "Lihatlah proses penuaan Anda sejauh ini. Apakah ada aspek dari usia 20-an yang Anda senang tinggalkan?" tanyanya.
Masa tua memang terasa menakutkan, dan kematian adalah hal yang mengerikan. Media sosial, dengan semua isu generasinya, hanya memperparah rasa takut itu. Namun, kita harus ingat bahwa banyak pembagian generasional ini dibuat-buat.
Bagi Anda, Gen Z yang mungkin merasa bangga saat ini, bersiaplah karena Gen Alpha sudah di belakang Anda, siap membuat Anda merasa ketinggalan zaman dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.
Penting untuk mengingat siapa sebenarnya "musuh" dalam skenario ini, atau setidaknya pihak yang perlu Anda waspadai. Baik Gen Z maupun milenial harus skeptis terhadap perusahaan yang mencoba menjual sesuatu yang baru melalui iklan di TikTok, Instagram, atau televisi. Mereka hanya mendapatkan keuntungan jika Anda membeli sesuatu yang baru, dan membuat Anda merasa tertinggal atau harus mengikuti tren baru adalah cara mereka untuk mencapai itu.
Dan, hei, jika pakaian Anda ketinggalan zaman, simpan saja meskipun Anda menggantinya. Siapa tahu, mungkin dalam 15 tahun mendatang, itu akan kembali tren dan Anda bisa menghemat uang.
SUMBER:
Stewart, E. (2024/06/19/, 2024 Jun 19). Millennials are losing their cool. Business Insider