MIX.co.id – Moddest Game Studio, pengembang game indie lokal, mengangkat legenda-legenda Tanah Air untuk diperkenalkan di kancah internasional. Salah satunya adalah game berjudul Kelana: Legenda dari Timur (Kelana: Legend of the East) yang kini tengah dikembangkan.
Menurut Seto Hendrianto, Founder dan Game Designer Moddest Game Studio, Kelana terinspirasi dari sejarah dan legenda Nusantara seperti cerita Babad Tanah Jawi, Sriwijaya, Tutur Tinular, Saur Sepuh, Joko Tingkir, dan seterusnya.
“Melalui game yang tengah kami kembangkan ini, kami ingin menghidupkan kembali cerita-cerita legendaris yang ada di masyarakat dan memperkenalkannya ke khalayak mancanegara,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin (30/9), di Jakarta.
Ia menambahkan, dunia pada game Kelana pun akan dibangun berdasarkan tempat-tempat asli di Indonesia, mulai dari Jawa, Sumatera, Flores, hingga Puncak Jaya Papua. “Dengan begitu, turut membantu mempromosikan destinasi-destinasi wisata Tanah Air,” terang Seto.
Kelana merupakan game dengan genre third-person action RPG, di mana pemain bisa ikut merasakan perjalanan sang karakter utama dalam melewati berbagai petualangan serta mengembangkan kemampuannya sesuai dengan cara bermain setiap orang.
Silat pun dipilih sebagai gaya bertarung utama dalam game ini karena merupakan kultur asli Indonesia, diwarnai dengan berbagai karakter mitologi lokal yang akan ditemui oleh sang karakter utama selama perjalanannya.
Keseriusan Moddest Game Studio dalam mengembangkan game ini terlihat dari kesuksesannya untuk menampilkan video teaser Kelana untuk pertama kalinya di Tokyo Game Show pada akhir September lalu, di area Paviliun Indonesia yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Tidak berhenti di situ, pengembang game ini pun berencana untuk menunjukkan perkembangan dari proses pembuatan game Kelana di Gamescom Asia Singapore dan Thailand Game Show pada 18-20 Oktober mendatang.
“Tahap awal ini kami mulai dengan membuat desain para karakter dan gameplay bertarungnya. Dengan estimasi pengembangan penuh hingga 4-5 tahun untuk PC dan konsol, kami berharap tahun depan dapat segera menarik perhatian investor untuk pendanaan fase pertama,” jelas Seto yang proses penggarapan tahap ini dibantu Ilham Aditama ‘HIVI’, Ahmad Shihab, dan Arya Aditya selaku co-founder Moddest Game Studio
Waktu pengembangan 4-5 tahun tersebut dibutuhkan untuk memastikan kualitas dari game Kelana, baik dari segi desain, karakter, gameplay experience, dan alur cerita. Dalam fase pengembangan ini pihaknya berkolaborasi dengan studio-studio game lokal seperti ADHD Studio Surabaya dan Komodoz Studio Jakarta.
Ia berharap Kelana nantinya dapat turut membuat gebrakan dan bersaing dengan para pengembang game di pasar global, yang tentunya dapat semakin menjadi inspirasi bagi para pengembang game indie Tanah Air untuk terus berkarya dengan kualitas dan passion, serta tidak ragu untuk mengangkat nilai-nilai lokal.
“Kami melihat cukup banyak sumber daya manusia di Indonesia yang ahli di bidang ini, namun belum mendapatkan wadah atau kesempatan. Untuk itu, kami juga berharap proyek ini dapat semakin membuka ruang kolaborasi dengan lebih banyak pihak,” tandas Seto. ()
