News Trend

OPTIMASI KAMPANYE TIKTOK NIVEA: SUKSES MENINGKATKAN KESADARAN MEREK DAN PENJUALAN

NIVEA, sebagai merek perawatan kulit global, menunjukkan keahliannya dalam menciptakan koneksi dan keterlibatan konsumen NIVEA melalui kampanye yang otentik dan strategi periklanan NIVEA yang berdampak.

Semuanya dimulai – tahun lalu — ketika seorang kreator TikTok memuji Lotion Tubuh NIVEA Essentially Enriched yang membuat kulitnya berkilau seperti “dressing salad”. Melihat hal ini sebagai peluang, NIVEA memanfaatkan TikTok untuk membangun kampanye branded mission yang mempengaruhi setiap bagian dari saluran pembelian.

Melalui Branded Mission di TikTok, NIVEA berhasil menampilkan efektivitas produk mereka dengan menginspirasi kreator untuk berbagi kekaguman produk yang asli. Mereka berinteraksi dengan pelanggan secara unik dan personal, sekaligus menciptakan konten yang sangat relevan untuk penggunaan merek di masa depan.

Branded Mission adalah sebuah inovasi atau layanan baru dalam industri periklanan yang khususnya ada di platform TikTok. Ini memberi kesempatan bagi perusahaan atau brand untuk bekerja sama dengan para kreator di TikTok, yang biasanya merupakan individu-individu yang memiliki pengikut dan bisa mempengaruhi audiens.

Dengan “Branded Mission”, brand-brand bisa meminta para kreator ini untuk menciptakan konten yang otentik atau asli, yang sesuai dengan citra atau pesan yang ingin disampaikan oleh brand tersebut. Keotentikan konten ini penting karena audiens saat ini cenderung lebih responsif dan percaya pada konten yang tampak asli dan tidak terlalu “diproduksi” atau skripted.

Setelah konten-konten ini dikumpulkan, brand kemudian memiliki opsi untuk memilih video-video terbaik dari kreator dan menggunakannya sebagai iklan resmi. Ini berarti video yang awalnya dibuat oleh kreator biasa di TikTok bisa muncul sebagai iklan di berbagai platform lain atau bahkan di TikTok itu sendiri.

Manfaat terakhir dari “Branded Mission” adalah kemampuannya untuk meningkatkan impresi tayangan media dan efektivitas iklan NIVEA. Ini berarti video atau iklan yang dihasilkan dari inisiatif ini memiliki potensi untuk dilihat oleh audiens yang lebih luas, sehingga meningkatkan kesadaran atau awareness mengenai brand atau produk yang dipromosikan.

NIVEA mengembangkan konten tentang NIVEA’s Essentially Enriched Body dengan mendorong kreator untuk bergabung dan meningkatkan kesadaran tentang produk perawatan pribadi yang unik. Mereka menemukan audiens yang sudah ada dan sangat terlibat siap untuk membuat konten atas nama produk, dan audiens baru yang sangat relevan yang antuasias mendengar kecintaan produk asli yang menyebar di TikTok.

Untuk memperkaya pengalaman keseluruhan dari misi ini, NIVEA bekerja sama dengan sembilan kreator. Para kreator diminta untuk mendeskripsikan tampilan NIVEA’s Essentially Enriched Body di kulit mereka dengan istilah yang unik.

Deskripsi tersebut termasuk frasa viral “like salad dressing” yang meningkatkan penjualan produk secara dramatis pada tahun 2021. Para kreator sangat antusias, memuji kilau produk yang memberi mereka kulit seperti “kaki biskuit mentega” dan membuat mereka “merasa seperti emas”.

Kampanye #NIVEAGotMeLike menghasilkan jutaan tayangan, keterlibatan konten yang tinggi, dan tambahan 589 video otentik yang relevan tentang produk dari kreator di seluruh komunitas perawatan kulit. Pengguna TikTok di seluruh dunia membagikan cinta mereka untuk lotion yang memberi mereka kulit seperti “dewa yang bercahaya”, “donat berlapis”, dan bahkan “kaki kalkun yang berair”.

Bagi merek perawatan kulit seperti NIVEA, sangat penting untuk membangun koneksi yang mendalam dan bermakna dengan konsumennya dan meningkatkan kesadaran merek. Kampanye mereka menghasilkan 44,2 juta kesan dan kenaikan kesadaran sebesar 5,2%, melebihi ekspektasi.

Edhy Aruman

Edhy Aruman - Wartawan Utama (2868-PWI/WU/DP/VI/2012...), pernah menjadi redaktur di majalah SWA. Sebelum di Swa, Aruman pernah meniti karier kewartawanan di harian Jawa Pos, Berita Buana, majalah Prospek, Harian Republika dan editor eksekutif di Liputan 6 SCTV, sebelum pindah ke SWA (http://www.detik.com/berita/199902/990212-1319.html). Lulus S3 Komunikasi IPB, Redaktur Senior Majalah MIX, dosen PR FISIP UI, dosen riset STIKOM LSPR Jakarta, dan salah satu ketua BPP Perhumas periode 2011-2014.

Recent Posts

STRATEGI EFEKTIF MEMILIH LIVE STREAMER UNTUK MEREK

Memilih live streamer yang tepat krusial untuk meningkatkan keterlibatan konsumen dalam live commerce, memperkuat kepercayaan,…

12 hours ago

BEDA E-COMMERCE DAN SOCIAL COMMERCE

Di era digital yang pesat, pengalaman berbelanja online terus berkembang. E-commerce tradisional dan model social…

13 hours ago

Ketika Dirjen Imigrasi Layani Masyarakat

Pertengahan September (14/9), Dirjen Imigrasi Silmy Karim jadi petugas konter Imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta, pada…

19 hours ago

Endgame Gelar Pertemuan Komunitas Terbesar “Endgame Town Hall”

MIX.co.id - Endgame baru saja menggelar ajang pertemuan komunitas terbesar Endgame Town Hall. Digelar di…

1 day ago

Hoya Luncurkan Lensa Kacamata Hi-Vision Meiryo

MIX.co.id - Merek lensa kacamata asal Jepang meluncurkan Hi-Vision Meiryo, sebuah coating inovatif dengan performa…

1 day ago

4.000 Pelari Berpartisipasi di Herbalife Run 2024

MIX.co.id - Tak kurang dari 4.000 pelari meramaikan area Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City,…

2 days ago