MIX.co.id – OY! Indonesia, perusahaan financial technology (fintech) yang berfokus pada layanan money moving, resmi menunjuk Ronald Waas, Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2011-2016, sebagai dewan komisaris yang baru sejak November 2022.
Ronald Waas, Dewan Komisaris OY! Indonesia
Melalui jajaran kepemimpinan yang solid dan inovatif, OY! Indonesia siap mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui peran fintech.
“Prakiraan situasi ekonomi global yang semakin menantang harus menjadi motivasi bagi pelaku bisnis untuk terus bertahan, bertumbuh positif, dan menjadi pelaku usaha yang cepat beradaptasi dengan perubahan situasi,” ujar Ronald kepada media di Jakarta, Kamis (15/12).
Ia mengajak seluruh pelaku bisnis untuk memanfaatkan teknologi dalam membantu merealisasikan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 yang diproyeksikan tumbuh sebesar 5,3 persen.
OY! Indonesia menyuguhkan layanan fintech untuk mendukung pelaku bisnis. Layanan tersebut mencakup layanan kirim uang (Multitransfer, API Kirim Uang, API Pembayaran Tagihan, Kirim Refund), layanan terima uang (Link Pembayaran, API E-Wallet, Virtual Account), serta Manajemen Tunai dan Kelola Pengeluaran.
Menjadi bagian dari OY! Indonesia, Ronald Waas akan turut serta mendedikaskan pengalaman dan pengetahuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Saya berharap dapat terus berkontribusi secara positif bagi ekonomi Indonesia bersama dengan seluruh jajaran dan karyawan OY! Indonesia yang berkomitmen untuk memberikan layanan teknologi finansial terbaik bagi Indonesia,” tutur Ronald.
Hingga saat ini ia tercatat masih menjadi komisaris di berbagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan seperti PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, PT Kredit Biro Indonesia Jaya, dan PT Berdikari Manajemen Investasi.
Jesayas Ferdinandus, CEO dari OY! Indonesia, menyatakan keyakinannya perusahaan mampu meningkatkan performanya dengan bergabungnya Ronald Waas.
“Kami percaya bahwa Bapak Ronald dapat bersinergi untuk semakin meningkatkan performa OY! Indonesia dalam berkontribusi pada pergerakan ekonomi nasional,” ungkap Jesayas. ()