Akhir Agustus 2015 ini, pabrik smartphone OPPO di Tangerang resmi beroperasi. Dengan nilai investasi sebesar USD30 juta, pabrik OPPO di Tangerang tersebut memiliki kapasitas produksi maksimal hingga 500.000 unit per bulan, dan menjadikan pabrik OPPO di Indonesia yang terbesar kedua setelah pabrik Zhenchen.
Pabrik OPPO Indonesia di Tangerang resmi beroperasi dan akan menjadi basis produksi smartphone di segmen medium dan premium.
“Saat ini, kapasitas awal pabrik OPPO di Indonesia mencapai 30.000 unit per bulan dengan kapasitas maksimal produksi sebesar 500 ribu unit per bulan. Seiring dengan perkembangan pabrik, kami menargetkan akan menambah kapasitas produksi sebesar 200.000 unit per bulan hingga akhir tahun,” kata Marthias, Asst. Manager Engineering Departement OPPO Indonesia dalam siaran pers yang diterima MIX Marcomm.
Berdiri di atas lahan seluas 27.000 meter persegi, pabrik ini terdiri atas tiga bagian. Pertama, gudang penyimpanan untuk menampung material dasar produk. Bagian kedua, pusat produksi dengan lima baris perakitan untuk menghasilkan smartphone OPPO dan akan meningkat hingga 20 baris perakitan. Ketiga, bagian Laboratorium Quality Control untuk menjaga kualitas smartphone OPPO yang dihasilkan sesuai dengan standar global.
Menurut Marthias, sudah ada tiga jenis smartphone yang diproduksi di pabrik OPPO Indonesia, yaitu OPPO Joy Plus, OPPO Neo5 dan OPPO Joy 3. Pabrik OPPO di Indonesia rencananya juga akan menjadi basis produksi smartphone kelas menengah dan premium. Salah satunya OPPO Mirror 5 yang ditargetkan akan mulai diproduksi di Indonesia pada akhir tahun 2015.
Terkait SDM, jumlah karyawan di pabrik OPPO saat ini mencapai 200 orang dan ditargetkan akan terus meningkat hingga 2.000 orang seiring dengan penambahan kapasitas produksi pabrik. “Selain karyawan lokal, kami memiliki sekitar 3% tenaga asing yang bekerja di pabrik OPPO. Mereka adalah konsultan quality control untuk menjamin kualitas smartphone OPPO agar tetap sesuai dengan standar OPPO global,” ujar Marthias.
