MIX.co.id - Industri kelapa sawit merupakan salah satu komoditas strategis yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Dari sisi ekspor, industri kelapa sawit juga menjadi salah satu penyumbang terbesar ekspor nonmigas Indonesia.
Data Kementerian Perdagangan hingga September 2024 mencatat bahwa ekspor nonmigas mencapai US$181,14 miliar, dengan ekspor lemak dan minyak nabati, termasuk minyak sawit, menyumbang US$14,43 miliar. Angka ini semakin menegaskan bahwa industri sawit merupakan pilar utama dalam perekonomian nasional.
Hal itu menunjukkan bahwa sawit bukan hanya komoditas pertanian biasa, tetapi juga instrumen vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta menjaga keseimbangan sosial dan stabilitas ekonomi di daerah sentra produksi.
Untuk itu, pada 14-15 Mei 2025 mendatang, Palmex Indonesia 2025 akan digelar di Jiexpo Kemayoran. Pameran tersebut akan menjadi acara internasional bergengsi untuk industri minyak kelapa sawit yang telah diadakan selama 15 kali berturut-turut.
Lebih dari 300 ekshibitor dari 30 negara hadir dan memberikan solusi teknologi terbaru dalam menjawab tantangan yang ada dalam industri minyak kelapa sawit. Pameran tersebut juga menjadi ajang utama bagi para pemangku kepentingan untuk berkumpul, bertukar wawasan, dan mengeksplorasi kemajuan teknologi kelapa sawit.
Kehadiran Palmex Indonesia 2025 tentunya menjadi platform strategis untuk menghadapi tantangan industri sawit dan diharapkan dapat memperkenalkan teknologi mutakhir, praktik berkelanjutan, dan mendorong kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat untuk meningkatkan daya saing industri sawit Indonesia di pasar global.
Beberapa teknologi yang akan ditampilkan dalam Palmex Indonesia 2025 antara lain Plantation Management Software,
perangkat lunak yang membantu menyederhanakan manajemen perkebunan, meningkatkan pemantauan hasil panen, siklus panen, dan efisiensi operasional; Waste Treatment and Biogas Systems, solusi untuk mengelola limbah pabrik kelapa sawit dan menghasilkan energi melalui pemulihan biogas; Palm Kernel Oil (PKO) Processing Equipment, mesin dan sistem yang dirancang khusus untuk mengekstraksi dan memurnikan minyak inti sawit, seperti mesin expeller dan filter press; Automation & Control Systems, yakni teknologi yang mengotomatiskan proses di pabrik dan penyulingan minyak sawit, termasuk PLC dan sistem SCADA; Smart Palm Oil Extraction Equipment, yakni mesin ekstraksi berkemampuan IoT yang menyediakan data waktu nyata tentang efisiensi, kualitas, dan kebutuhan pemeliharaan; AI-Optimized Refining Equipment, yakni sistem penyulingan canggih yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memantau dan menyesuaikan parameter demi hasil maksimal dan efisiensi energi; Smart Boilers with IoT Integration, boiler dilengkapi dengan sensor pintar untuk memantau penggunaan bahan bakar, emisi, dan status operasional, memungkinkan pemantauan dan pengelolaan jarak jauh; dan Smart Plantation Management Software, perangkat lunak berbasis cloud yang mengintegrasikan perangkat IoT, data besar, dan AI untuk mengelola dan mengoptimalkan operasi perkebunan.
CEO Fireworks Trade Media Group Kenny Yong menuturkan, “Sebagai penyelenggara resmi Palmex Indonesia 2025, kami sangat antusias melihat bagaimana acara ini terus berkembang menjadi pusat inovasi dan kolaborasi terbesar di industri kelapa sawit, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat global. Tahun ini, dengan lebih dari 300 merek dari 30 negara yang berpartisipasi, kami membawa visi yang lebih besar yaitu menjadikan acara ini sebagai supermarket teknologi kelapa sawit yang menghubungkan rantai nilai dari hulu hingga hilir.”
Selain pameran teknologi terkini di industri minyak kelapa sawit, pada Palmex Indonesia 2025 juga akan diisi dengan beragam topik konferensi menarik dengan narasumber yang kompeten di bidangnya.
Kenny mengimbuhkan, “Melalui pameran, konferensi, dan workshop yang kami hadirkan, Palmex Indonesia 2025 dirancang tidak hanya sebagai tempat berkumpulnya pelaku industri, tetapi juga sebagai wadah bagi transformasi nyata menuju industri kelapa sawit yang lebih modern, bertanggung jawab, dan berkelanjutan.”