Amerika Serikat, Jepang, Perancis, Inggris dan Belanda menyerap 50% ekspor produk kreatif Indonesia.
Menurut data tahun 2014 lalu, industri kreatif telah berkontribusi cukup besar terhadap Pendapatan Domestic Bruto (PDB) Indonesia, rata-rata sekitar 7,1% dan menyerap rata-rata tenaga kerja sebanyak 11,7 juta orang atau sekitar 10,65% dari total jumlah tenaga kerja nasional per tahun. Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) juga mencatat nilai ekspor mebel mencapai 1,7 miliar dolar AS hingga 1,9 miliar dolar AS per tahun.
Melihat potensi tersebut, ASMINDO menggandeng PT Traya Eksibisi Internasional (Traya Indonesia) menghadirkan Pameran Furniture Indonesia 2016 yang akan digelar pada 10–13 Maret 2016 bertempat di JCC, Jakarta. Furniture Indonesia 2016 merupakan salah satu pameran yang menjadi agenda wajib bagi buyers dan exhibitors industri mebel baik lokal maupun Internasional, karena pameran ini merupakan satu-satunya pameran furnitur di Indonesia yang diakui sebagai rangkaian Pameran ASEAN Furniture Industries Council serta menjadi agenda rutin tahunan pemerintah Republik Indonesia.
Pameran Furniture Indonesia merupakan transformasi dari Indonesia International Furniture and Craft Fair (IFFINA) yang telah diselenggarakan sebanyak 8 edisi sejak tahun 2008 hingga tahun 2015. Pada tahun 2016 ini, ASMINDO menghadirkan energi dan konsep baru bersama Traya Indonesia, untuk membuat pandangan dan harapan baru bagi exhibitor furnitur asing dan juga domestik.
Dikatakan Taufik Gani, Ketua Umum ASMINDO dalam siaran pers yang diterima MIX Marcomm, “Ditahun ke-9 penyelenggaraaannya, kami menghadirkan wajah baru IFFINA, yaitu Pameran Furniture Indonesia. Dengan mengusung konsep “Unleashing High Quality Furniture Indonesia for International Market”, perhelatan ini rencananya akan diikuti oleh 200 exhibitor domestik dan asing yang ini akan menampilkan keunikan beragam furnitur bermaterial rotan dan kayu dari Indonesia.”
Menurutnya, produk kreatif Indonesia cukup mendapatkan apresiasi sangat tinggi di luar negeri, seperti Amerika Serikat, Jepang, Perancis, Inggris dan Belanda yang menyerap 50% ekspor produk kreatif Indonesia. Pameran Furniture Indonesia dan Mozaik Indonesia tahun 2016 ini diharapkan dapat semakin meningkatkan dan memperluas potensi perkembangan furnitur Indonesia di negara-negara Asia Pasifik lainnya.
Sementara, Ernst K Remboen, Presiden Direktur Traya Indonesia menungkapkan bahwa furnitur saat ini sudah menjadi bagian dari lifestyle masyarakat, karena hampir setiap kesempatan dan kegiatan masyarakat saat ini tidak lepas dari furnitur. Hal tersebut, katanya, mendorong para produsen untuk membuat diferensiasi produk untuk para pengguna dan penikmat furnitur.
“Ketika mengunjungi pameran ini, para buyers yang berasal dari industri Hotel, Restoran, dan Café (HORECA), tidak hanya mendapatkan kemudahan untuk mendapatkan inspirasi ide dan tren furnitur terbaru, namun juga dapat menjalin hubungan bisnis secara langsung. Selain menjadi jembatan bagi para pemangku kepentingan, Pameran Furniture Indonesia 2016 dan Mozaik Indonesia 2016 diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kualitas produk-produk Indonesia, mulai dari hasil desain, bahan baku dan hasil akhir dari industri furnitur Indonesia yang berkualitas Internasional,” tuturnya.