MIX.co.id - Data yang dirilis Kementerian Perindustrian menyebutkan bahwa saat ini, tingkat konsumsi plastik di Indonesia per kapita sudah mencapai 22,5 kg per tahun, dengan pertumbuhan konsumsi mencapai 6-7% per tahun. Sementara itu, tingkat kebutuhan Bahan baku plastik pada 2021 mencapai 8,8 juta ton. Faktanya, produsen dalam negeri hanya mampu memenuhi 50-60% kebutuhan bahan baku plastik di Tanah Air. Sisanya, harus dipenuhi melalui impor.
Tingginya konsumsi plastik juga diperkuat oleh data yang dirilis Indonesian Packaging Federation yang mengungkapkan bahwa total nilai bisnis kemasan di Indonesia mencapai Rp 110 triliun pada 2020. Dari nilai tersebut, 60% berasal dari kemasan plastik. Bahkan, industri kemasan plastik telah berkontribusi pada pertumbuhan industri sebesar 18% sepanjang tahun 2022.
Seiring dengan tingginya konsumsi plastik, ternyata sampah plastik masih menjadi isu utama di Indonesia. Hal itulah yang mendorong pemerintah dan sejumlah pihak mengusung konsep sustainability dan ekonomi sirkular.
Isu itu pula yang diangkat PT Pamerindo Indonesia pada pameran Business to Business (B2B) “Plastics & Rubber Indonesia (PRI) 2022” pada 16 – 19 November 2022 di JIExpo Kemayoran Jakarta.
Pada pameran industri berskala internasional ke-33 itu, untuk pertama kalinya, Pamerindo berkolaborasi dengan Indonesian Plastics Recyclers menghadirkan Circular Economy Zone. “Melalui zona ini,kami menghadirkanpara pelaku industri yang telah memiliki program keberlanjutansebagai pola bisnisnya untuk menginspirasi industri sejenis dalam upaya menerapkan model bisnis sirkular,” ungkap Lia Indriasari, Event Director Pamerindo, pada hari ini (16/11), di JiExpo Kemayoran, Jakarta.
Selain itu, lanjut Lia, akan dihadirkan juga berbagai talkshow untuk mengedukasi pengunjung atau masyarakat terkait daur ulang. “Bukan hanya itu, kami juga akan memamerkan mesin daur ulang yang menawarkan teknologi dan inovasi terkini. Antara lain, dari Thailand dan Singapura. Sekitar 10% mesin yang dipamerkan pada pameran ini adalah mesin daur Ulang,” terang Lia.
Lebih jauh Lia menjelaskan, ada 337 peserta pameran dari 32 negara yang turut berpartisipasi dalam pameran ini. “Target kami, akan ada lebih dari 8.000 pengunjung yang hadir pada pameran kali ini,” patoknya.
Ditambahkan Ahmad Nuzuluddin, Chairman Indonesian Plastics Recyclers (IPR), “Dalam pameran PRI 2022 ini, kami bersama mencoba untuk membangun ekosistem daur ulang, tentunya dengan sudut pandang plastik sebagai sebuah solusi. Untuk itu, kami mendukung industri yang telah menerapkan program keberlanjutan untuk berkolaborasi meningkatkan implementasi ekonomi sirkular.”
Diakui Ahmad, edukasi akan menjadi fokus utama kegiatan yang akan disajikan di Circular Economy Zone. Antara lain, edukasi tentang pentingnya bahan-bahan apa saja yang bisa didaur ulang, dan sebagainya. Mengingat, per hari, setiap orangnya menghasilkan 0,8 kg sampah, di mana 14%-nya adalah sampah plastik. Sayangnya, dari total sampah tersebut, hanya 23% yang sudah terdaur ulang.
“Oleh karena itu, tak hanya di pameran ini, kami juga sudah melakukan edukasi ke sekolah-sekolah, ke berbagai TPS (Tempat Pembuangan Sampah), dan sebagainya. Yang terpenting untuk mengatasi sampah plastik adalah membangun ekosistem daur ulang,” yakinnya.