Pandemi justru membuat pasar mobil bekas bergairah. Merujuk studi yang dirilis Inventure-Alvara, 55,6% konsumen Indonesia mengaku bahwa mobil bekas lebih diminati di masa pandemi. Hal ini didorong oleh pendapatan pribadi atau keluarga yang berkurang selama pandemi. Selain itu, bertumbuhnya pasar mobil bekas juga didorong oleh persepsi konsumen yang menilai bahwa kendaraan pribadi dianggap paling aman sebagai transportasi selama pandemi.
Hanya saja, tak semua konsumen paham dalam membeli mobil bekas. Terutama, untuk mereka yang tidak terlalu akrab dengan mobil. Tidak heran, jika pembeli yang tidak mengerti mobil justru terjebak dengan mobil bekas yang menjadi beban. Mulai dari mengalami kerusakan yang seringkali dialami, hingga masalah yang tiba-tiba saja terjadi.
Sebenarnya, ada salah satu pertimbangan yang dapat digunakan konsumen dalam membeli mobil bekas, yakni melihat catatan riwayat servis kendaraan. Catatan servis ini menjadi sangat penting, karena konsumen bisa mengetahui apakah mobil bekas yang mereka beli telah melakukan perawatan yang rutin, baik servis rutin yang dilakukan di bengkel resmi atau tidak. Sejatinya, jika perawatan rutin dilakukan, maka bisa dipastikan bahwa kondisi dan performa mobil bekas yang dibeli lebih prima.
Selain itu, mobil bekas yang memiliki catatan servis yang baik, akan jauh lebih dihargai dan lebih dipercaya oleh konsumen. Ini terbukti dari penjualan mobil bekas Mitsubishi Xpander yang depresiasinya tergolong rendah. Lantaran, kebanyakan kondisi bekas Mitsubishi Xpander masih tergolong prima berkat servis rutin.
Dikatakan Head of After Sales & CS Operation Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Boediarto, untuk menjaga resale value (harga jual kembali) kendaraan, kuncinya terletak pada kualitas produk dan ketersediaan layanan purna-jual.
“Untuk memastikan fungsi dari tiap komponen yang ada dikendaraan bekerja secara normal, dibutuhkan pengecekan, baik melalui perawatan berkala di bengkel resmi maupun secara mandiri oleh pengguna terhadap kendaraannya,” yakinnya.
Lebih jauh ia menekankan, dengan selalu melakukan perawatan di bengkel resmi, maka kendaraan akan memiliki histori perawatan yang terdokumentasi dengan baik. “Calon pembeli mobil bekas, biasanya kerap menjadikan parameter ini untuk mengukur kualitas kendaraan. Bahkan, tak sedikit dari calon pembeli akan meminta track record dari mobil yang akan dibeli. Nah, untuk menunjang hal itu, histori servis ini bisa diakses di semua bengkel resmi oleh konsumen mobil bekas,” lanjutnya.
Selain itu, kondisi kabin mobil yang mulus dan terawat juga akan mempengaruhi harga jual kembali. “Apabila dirasa perlu, cobalah sesekali dalam 6 bulan lakukan perawatan ke salon mobil untuk merawat interior (termasuk jok kulit) dan eksterior (termasuk ruang mesin),” anjurnya.
Bahkan, menurut Boediarto, konsumen juga bisa menjaga umur mesin dan performa kendaraan dengan sangat mudah, yakni dengan memastikan kualitas bahan bakar yang digunakan. "Dengan menggunakan bahan bakar yang direkomendasikan di buku manual, maka akan membuat performa mesin terjaga," ucapnya.
Saat ini, tambahnya, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) memiliki layanan servis Smart Package buat Mitsubishi Xpander. Layanan ini berupa servis rutin yang tidak mengenakan biaya. Istimewanya, paket layanan ini tidak akan hilang meskipun kendaraan Mitsubishi Xpander telah pindah ke tangan kedua. “Sebab, paket tersebut melihat dari nomor mesin mobil bukan nama dari pemilik mobil,” tutupnya.