Pasar RTD Tea Makin Seksi, Ini yang Dilakukan RNI

RNI

Beberapa tahun terakhir, pasar minuman teh siap saji (Ready to Drink Tea atau RTD Tea) tampak mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Dibandingkan dengan produk lain di industri beverages, RTD Tea tercatat paling menonjol. Hal itu ditandai dengan selalu saja kehadiran merek baru di pasar RTD Tea serta tingginya belanja iklan di kategori tersebut.

Sepanjang Januari-September 2015 misalnya, belanja iklan kategori kopi dan teh menempati posisi lima besar. Merujuk data Nielsen, pada periode itu, belanja iklan kategori kopi dan teh mencapai Rp 2,71 triliun atau naik 7% dibandingkan periode yang sama tahun 2014.

Seksinya pasar RTD Tea boleh jadi menjadi salah satu alasan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) untuk terus memperluas pabrik tehnya di Indonesia. Mengawali awal tahun 2016, Dirut PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) B. Didik Prasetyo meresmikan pengembangan pabrik Teh Hijau Terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas pengolahan 60 ton pucuk basah per hari, lewat PT Mitra Kerinci. Dengan demikian, PT Mitra Kerinci sebagai anak perusahaan PT RNI, mengklaim dirinya sebagai pemain teh hijau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.

Dalam sambutannya, Didik meminta Kepada Management PT Mitra Kerinci agar kapasitas pengolahan dapat dinaikkan menjadi 80 ton pucuk basah per hari. “Hal itu dilakukan mengingat tingginya permintaan produk Teh Hijau LIKI di pasar teh nasional dan pasar ekspor,” katanya.

Dirut RNI juga mengapresiasi kinerja PT Mitra Kerinci sepanjang tahun 2015 yang cukup “moncer”. Dengan perolehan pucuk basah sebesar 18.874 ton dan tingkat produktivitas sebesar 3.69 ton per HA, Mitra Kerinci saat ini menjadi perkebunan dengan tingkat produktivitas tertinggi.

“Perolehan produksi itu merupakan perolahan tertinggi sepanjang perusahaan berdiri. Memecahkan rekor produksi, penjualan, dan harga penjualan tertinggi, prestasi ini adalah prestasi yang luar biasa,” ucapnya.

Didik pun berharap agar perolehan prestasi itu tidak membuat RNI cepat berpuas diri. “Kami berharap anak perusahaan RNI group ini dapat menjelma menjadi icon teh Indonesia, sejajar dengan the Ceylon dan Assam dari India dan Srilanka,” harapnya.
PT. Mitra Kerinci merupakan anak perusahaan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang mengelola sekitar 2.025 hektar Perkebunan dan Pabrik Pengolahan Teh Liki di Sangir, Solok Selatan, Sumatera Barat. Perkebunan Liki pertama kali dibangun oleh Kolonial Belanda pada tahun 1940 dan dikelola menjadi anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) mulai tahun 1990.

Kini perkebunan teh Liki berhasil memproduksi 17 juta Kg daun teh segar setiap tahunnya yang diolah menjadi 5,5 juta Kg teh untuk kebutuhan dalam dan luar negeri. Dengan kapasitas produksi sebanyak 70 ribu Kg teh hijau per hari, Perkebunan Teh Liki merupakan penghasil teh hijau terbesar di Indonesia dan di Asia Tenggara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)