Pasca Memangkas Belanja Iklan Digital, Bagaimana Kinerja Penjualan P&G?

Di tengah booming digital dan hampir seluruh pemasar berlomba-lomba memanfaatkan digital sebagai kanal komunikasi merek mereka, Procter & Gamble (P&G) sebagai raksasa Fast Moving Consumer Goods (FMCG) justru memilih memangkas anggaran digital mereka. Pemangkasan belanja iklan digital tersebut bersamaan dengan penurunan total belanja iklan P&G.

Seperti yang dikutip dari prweek.com, pengeluaran iklan tahunan P&G telah turun 1,7% menjadi $ 7,12 miliar. Angka itu tercatat sebagai tingkat terendah sejak 2006, setelah secara tiba-tiba P&G juga memotong pengeluaran iklan digitalnya. Menurut laporan tahunannya, P&G telah menghabiskan $ 125 juta lebih sedikit untuk belanja iklannya selama 12 bulan sampai Juni 2017, jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebenarnya, P&G telah memotong pengeluaran iklannya lebih dari $ 1 miliar sejak 2013, di mana ketika itu anggaran iklan tahunannya mencapai $ 8,19 miliar. Objektif P&G adalah karena raksasa FMGC itu berusaha meningkatkan penjualan.

Diungkapkan Chief Brand Officer P&G Marc Pritchard, P&G juga memotong pengeluaran iklan digital secara global pada bulan April sampai Juni 2017. Ia menegaskan bahwa kepada investor bahwa mereka ingin membatasi sementara pembelanjaan di forum digital. Alasannya, selama ini iklan-iklan digital P&G tidak ditempatkan sesuai dengan standard dan spesifikasi P&G. Ia mencontohkan, iklan-iklan digital P&G justru dilihat oleh bot (robot), alias bukan orang atau konsumen sungguhan.

Bagaimana hasilnya? Marc mengungkapkan bahwa penjualan P&G tetap stabil di kuartal tersebut, bahkan naik 2% secara organik. Oleh karena itu, P&G meyakini fakta itu sebagai bukti bahwa beberapa iklan online digitalnya “tidak efektif”.

“Kami ingin mengeluarkan uang secara digital, dan kami akan terus mengeluarkan uang secara digital, tapi kami tidak akan melakukan investasi buruk untuk para pemegang saham kami,” katanya menegaskan.