Pasca Pandemi, Penjualan Multivitamin Herbal Berbasis Olahan Madu Hutan Meningkat

MIX.co.id - Di tengah cuaca panas dan polusi udara yang meningkat belakangan ini, menjaga daya tahan tubuh menjadi hal yang krusial. Salah satu upaya untuk meningkatkan daya tahan tubu adalah mengonsumsi madu hutan, yang merupakan bahan alami yang bermanfaat menjaga daya tahan tubuh. Madu hutan juga memiliki kandungan nutrisi yang melimpah, jauh lebih banyak dibandingkan madu hasil lebah budidaya.

Diungkapkan Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PD POTJI) Inggrit Tania, ““Zat antioksidan di dalam madu hutan lebih banyak dibanding madu ternak, sehingga bagus sebagai langkah pencegahan agar tidak terkena dampak buruk dari polusi atau cuaca panas. Atau kalau sudah terkena dampaknya, madu hutan itu punya khasiat untuk meredakan batuk.”

Dia tidak mempermasalahkan produk olahan madu yang dicampur dengan herbal lain. Manfaat dari madu atau herbal tersebut tidak akan berkurang, bahkan bisa saling menguatkan, asalkan diolah dengan baik dan benar. Di antara cara paling mudah untuk mengetahui suatu produk diolah dengan benar adalah produk tersebut sudah mengantongi izin Badan Pengelola Obat dan Makanan (BPOM) dan memiliki label SNI (Standar Nasional Indonesia) di kemasannya.

“Kalau sudah ada label-label itu, artinya dia diproses sesuatu standar mutu. Adanya label perizinan juga masmtikan bahwa madu di dalamnya asli. Karena untuk memastikan madu asli atau palsu, harus ada uji laboratorium dan itu tidak bisa dilakukan oleh semua orang,” ia mengingatkan.

Salah satu perusahaan yang memanfaatkan madu hutan untuk multivitamin herbal adalah CV Bumi Wijaya Cilacap Jawa Tengah. Tatang Mulyadi, Direktur Bumi Wijaya, menuturkan bahwa perusahaannya mengolah bahan baku madu hutan dicampur dengan beberapa tanaman herbal seperti curcuma, jahe merah, biji adas, dan kencur untuk multivitamin menjaga kesehatan.

Lebih jauh ia menegaskan bahwa olahan madu hutan dicampur dengan tanaman herbal memberi manfaat yang baik untuk kesehatan. "Madu hutan dan tanaman herbal adalah kombinasi tepat dan memberi dampak manfaat yang baik untuk memelihara kesehatan. Yang penting, rasanya juga diterima masyarakat,” ucap Tatang.

Beberapa produk madu hutan olahan Bumi Wijaya yang beredar di pasaran adalah Fluba Anaba, Gizidat, dan Freshmag. Penerimaan pasar yang baik terhadap produk herbal berbahan utama madu hutan didukung oleh tren penjualan digital yang trennya semakin naik.

Fluba Anaba yang dikenalkan Bumi Wijaya pada 2021 mengalami kenaikan penjualan yang signifikan dalam dua tahun terakhir. Hingga Agustus 2023, penjualan Fluba Anaba tembus 10 ribu per bulan. Bahkan, pertumbuhan penjualannya terjaga 5-7 persen per bulan. "Penjualan Fluba Anaba sangat diterima lewat e-commerce seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia," kata Danica Dwi Prahesti, Data Analis PT Sentir Lengo Potro (SLP), Distributor Utama Fluba Anaba.

Diterangkan Danica, diterimanya produk herbal karena masyarakat semakin perhatian terhadap kesehatan pasca pandemik Covid-19 dan memburuknya kondisi lingkungan seperti polusi udara dan perubahan iklim. Konsumen produk herbal lebih memilih obat-obat herbal yang tidak memberi efek samping dan memberi efek penyembuhan yang efektif terhadap penyakit yang diderita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)