Sebanyak 67% dari konsumen yang sebelumnya sering mengunjungi mal, berniat untuk mengunjungi mal setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilonggarkan, dan 84% konsumen menyatakan akan mengunjungi mal saat pandemi berakhir.
Fakta itu terungkap dari temuan Nielsen saat dilakukan riset baru-baru ini mengenai dampak COVID-19 terhadap perilaku konsumen dalam mengunjungi pusat perbelanjaan di DKI Jakarta.
Selama masa PSBB di DKI Jakarta, jumlah pengunjung mal berkurang hingga setengah (49%) dari sebelumnya.
Riset Nielsen juga mengungkapkan tentang perilaku pengunjung mal. Jika sebelum terjadi pandemi, pengunjung kebanyakan membeli makanan siap saji dan minuman ringan seperti bubble tea dan kopi, atau menonton film di bioskop, maka pada saat PSBB mereka berbelanja kebutuhan sehari-hari atau membeli obat/vitamin.
Saat PSBB dilonggarkan atau berakhir, belanja kebutuhan sehari-hari masih menjadi tujuan utama konsumen ke mal, selain juga untuk membeli makanan siap saji, menonton film di bioskop dan berkumpul bersama teman.
Saat pandemi berakhir nanti, 65% dari konsumen menyatakan ingin berkunjung ke mal karena butuh untuk bersantai dan butuh hiburan. Hal ini memberikan indikasi bahwa konsumen juga menantikan pembukaan kembali pusat perbelanjaan karena mungkin sudah merasa sudah bosan tinggal di rumah saja selama hampir tiga bulan terakhir.
Menurut Rusdy Sumantri, Director Consumer Insight, Nielsen Connect Indonesia, pandemi ini mengubah perilaku konsumen yang semakin mengutamakan faktor kesehatan dan kebersihan.
“Pusat perbelanjaan dapat mengadaptasi inovasi teknologi seperti menggunakan sensor tanpa sentuhan pada tombol lift atau mesin tiket parkir, dan pada alat-alat di area toilet.” Hal tersebut diyakini Rusdy akan dapat membuat pengunjung merasa lebih aman dan nyaman.
“Menyediakan tempat sterilisasi barang belanjaan, misalnya dengan menggunakan sinar UV juga dapat dipertimbangkan,” imbuhnya.
Melakukan pengukuran suhu tubuh dan menerapkan disiplin memakai masker untuk semua pengunjung dan pekerja mal, menyediakan pembersih tangan di setiap sudut, membuat batas jarak antrian dan melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala sudah menjadi tuntutan konsumen agar merasa aman berjalan-jalan di mal.
Di samping itu, konsumen juga mengharapkan agar para pekerja seperti petugas keamanan, resepsionis, pelayan restoran dan kasir dilengkapi dengan alat-alat kesehatan seperti pelindung wajah, masker, sarung tangan dan pembersih tangan. ()