Produksi plastik nasional telah menyentuh 4,68 juta ton. Bahkan, mampu menyerap lebih dari 30 ribu tenaga kerja. Dalam lima tahun terakhir, industri plastik nasional secara konsisten meningkat sebesar lima persen. Oleh karena itu, menurut Wakil Ketua Umum Pengembangan Bisnis INAplas (Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik) Budi Susanto Sadiman, prospek di Indonesia dinilai sangat potensial.
"Industri plastik Indonesia tercatat sangat potensial, karena merupakan salah satu industri vital yang memiliki variasi produk yang sangat luas serta mempunyai keterkaitan dengan industri lain, seperti industri kemasan, kosmetik, elektronik, otomotif, dan sebagainya. Selain itu, konsumsi industri plastik di dalam negeri sangat tinggi," jelas Budi.
Ditambahkan Direktur PT Wahana Kemalaniaga Makmur (WAKENI) Rini Sumardi, sampai saat ini, produksi plastik di Indonesia, 70 persennya digunakan untuk pengemasan makanan. "Bisnis plastik untuk pengemasan makanan ini, tiap tahunnya mampu tumbuh 6-7 persen," tegas Rini.
Berangkat dari fakta itu, untuk kesepuluh kalinya "Pameran Indoplas" kembali akan digelar di Jakarta International Expo Kemayoran pada 7-10 September 2016. Pada pameran kali ini, WAKENI sebagai penyelenggara, siap membawa "Pameran K 2016 Dusseldorf" ke dalam "Pameran Indoplas".
Pameran K 2016 Dusseldorf merupakan pameran industri plastik dan karet terbesar di dunia. Pada pameran yang akan digelar di Jerman pada 19-26 Oktober 2016 itu, akan hadir 3.000 perusahaan dari 50 negara. Di sana, mereka dapat melihat mesin-mesin pemrosesan plastik dan karet terkini sekaligus mengikuti aneka forum bisnis. "Pada Pameran K 2015 lalu, hampir 700 orang Indonesia hadir di sana. Sebagian besar berhasil menemukan rekan bisnis baru," tega Franken, Deputy Director Global Portfolio Plastic dan Rubber.
Sementara itu, pada penyelenggaraan "Pameran Indoplas 2014", tak kurang dari 362 perusahaan luar negeri dan dslam negeri dari 19 negara siap berpartisipasi. Antara lain, Jerman, Austria, Taiwan, Malaysia, Singapura, Cina, Inggris, Thailand, dan Indonesia. Pengunjung yang hadir di sana mencapai 22 ribu orang dari 42 negara.
"Pameran Indoplas 2016 siap diikuti oleh 400 eksibitor dari 22 negara. Target kami di tahun ini, Pameran Indoplas 2016 bisa mencapai 20 ribu pengunjung, terutama dari industri plastik dan karet, cetakan logam, otomotif kertas dan pulp, periklanan, percetakan, listrik dan elektronik, pengemasan, pengolahan makanan, farmasi, rumah tangga, dan sektor teknologi informasi. Kami optimis akan mencapai target tersebut. Mengingat, pemerintah menganjurkan agar 70% produksi plastik diproduksi di dalam negeri," patok Rini, yang menyebutkan bersamaan dengan Pameran Indoplas juga akan digelar Pameran Indopack dan Indoprint.
Pameran Indoplas 2016, ditegaskan Rini, juga mendapat dukungan penuh dari INAplas, Asosiasi Industri Plastik Hilir Indonesia, Federasi Pengemasan Indonesia, Badan Pengembangan Pengemasan Indonesia, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia, Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia, Komunitas Printing Indonesia, Politeknik Negeri Media Kreatif, dan Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia.