Penetrasi Market, HappyFresh Gandeng Super Indo Supermarket

HappyFresh

Genap setahun hadir di Indonesia lewat layanan grocery shopping online berbasis aplikasi dan website, tahun 2016 ini HappyFresh tampak makin massif menggarap pasar Indonesia. Jika sebelumnya HappyFresh menggandeng jaringan ritel seperti Ranch Market, Farmers, Lotte, Loka, dan All Fresh, awal tahun 2016 Happy Fresh menggadeng Super Indo.

Dijelaskan Fajar Budiprasetyo, Chief Technology Officer dan Co-Founder HappyFresh, menggandeng jaringan ritel besar merupakan upaya HappyFresh melakukan penetrasi pasar ke sejumlah daerah. “Sampai saat ini, kami masih berada di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Dalam waktu dekat, kami akan masuk ke wilayah Bogor,” katanya.

Diakui Fajar, berbelanja produk-produk grocery—seperti barang-barang Fast Moving Consumer Goods (FMCG), sayuran, daging, ikan, dan buah—memang belum begitu trend dibandingkan dengan produk lifestyle, fashion, dan elektronik. “Namun, ke depannya berbelanja barang grocery di shopping online akan menjadi trend,” yakin Fajar.

Hal senada diamini Dewi Miranda, Head of Marketing Division Super Indo Supermarket. Menurutnya, konsumen yang berbelanja barang grocery di shopping online masih di bawah 10%. Produk yang paling banyak dibeli konsumen di shopping online masih di kategori lifestyle (Fashion) dan elektronik. “Namun, data Nielsen merilis bahwa 70% shopper di Indoensia adalah segmen anak muda usia 20-35 tahun, yang notabene sangat dekat dengan dunia digital. Berangkat dari data itu, maka ke depannya, diprediksi belanja grocery lewat shopping onilne akan menjadi trend seperti halnya produk fashion dan elektronik,” tutur Dewi.

Diakui Fajar, edukasi market dibutuhkan untuk mendorong konsumen Indonesia terbiasa berbelanja online untuk kebutuhan grocery. “Kampanye edukasi kami lakukan lewat social media, instore, hingga brand activation berupa on ground activity. Melalui kerja sama dengan Super Indo misalnya, HappyFresh menggelar program promo SUPERHAPPY. Melalui program yang digelar selama sebulan itu, pelanggan dapat memperoleh potongan Rp 50 ribu dan ongkos kirim gratis dengan berbelanja minimal Rp 200 ribu,” tegas Fajar.

Massifnya ekspansi yang dilakukan HappyFresh tak lepas dari suntikan dana yang telah diperoleh HappyFresh dari sejumlah venture capital—baik lokal maupun luar negeri. Suntikan dana sebesar US$ 12 juta yang diperoleh HappyFresh pada pertengahan 2015 lalu, dikatakan Fajar, akan dialokasikan untuk melakukan penertasi pasar, operasional, dan upaya marketing.

Lantas, bagaimana dengan kerja dengan Super Indo? Dijawab Dewi, “Sejak Januari hingga pertengahan Februari 2016, mulai dari satu toko dan sekarang menjadi sebelas toko, rata-rata transaksi via HappyFresh mencapai Rp 180 juta setiap minggunya. Bahkan, jumlah transaksi konsumen yang berbelanja di online dibandingkan mereka datang langsung ke gerai jauh lebih tinggi. Ini membuktikan bahwa potensial market-nya ke depan akan makin besar.”

Selain serius menggarap pasar lokal (Indonesia), HappyFresh juga tampak serius menggarap pasar mancanegara. Saat ini misalnya, HappyFresh telah beroperasi di Kuala Lumpur, Bangkok, dan Taipei. “Sampai saat ini, memang kontribusi terbesar masih dari Indonesia,” kata Fajar, yang menyebutkan bahwa ke depannya HappyFresh akan memperluas layannnya di kota besar lainnya di Asia Tenggara.

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)