Pentingnya Edukasi demi Menghadapi Ribuan Konten Hoaks Covid-19

Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat, ada 1.828 konten hoaks mengenai Covid-19 yang telah tersebar melalui sosial media sejak Januari 2020 hingga awal Agustus 2021. Berangkat dari fakta itu, HelloSehat bersama Kementerian Kesehatan dan didukung oleh Redoxon, menggelar program edukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai referensi informasi yang tepercaya terkait Covid-19.

Program edukasi dikemas melalui format webinar bertajuk “Hoaks, Fakta, Sains Pejuang Isoman Covid-19”. Digelar pada hari ini (7/8), webinar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait langkah kunci penanganan Covid-19 saat melakukan isolasi mandiri (isoman) secara menyeluruh.

Sejumlah pembicara dihadirkan pada webinar kali ini, antara lain Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan dan Juru Bicara Vaksin Covid-19; Dr. Suci Sutinah Diah Suksmasari, Country Medical Lead Consumer Health Bayer Indonesia; serta dr. Gia Pratama, praktisi kesehatan.

Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, menuturkan, “Informasi yang keliru mengenai Covid-19 tidak hanya membingungkan masyarakat, tetapi juga berisiko membahayakan kesehatan. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah memberikan informasi yang benar berlandaskan sains untuk penanganan Covid-19 secara menyeluruh, termasuk tata laksana bagi pasien isoman.”

Pemahaman yang benar mengenai asupan nutrisi yang tepat dalam menjaga dan memulihkan imunitas tubuh juga tak kalah penting. dr. Gia Pratama, praktisi kesehatan, mengungkapkan, “Imunitas tubuh memproteksi diri dari serangan dari luar, yaitu mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur yang membahayakan kesehatan. Imunitas yang prima semakin krusial dibutuhkan di tengah situasi mewabahnya suatu penyakit, seperti sekarang.”

Lebih jauh ia menerangkan, sebagai sumber antioksidan, vitamin C turut membentuk kekebalan tubuh agar mampu membunuh mikroba. Sementara, vitamin D berfungsi menghambat sel monosit untuk melawan berbagai jenis infeksi dan menyingkirkan sel-sel tubuh yang rusak. Sementara itu, Zinc berperan mencegah masuknya patogen/parasit dan mengurangi replikasi berbagai virus yang sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh.

“Mengonsumsi kombinasi vitamin C, D dan Zinc menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan asupan nutrisi tambahan yang aman, praktis, dan efektif dalam membantu membangun imunitas tubuh. Tidak hanya bagi penderita Covid-19 dan pasien isoman, tetapi siapa saja yang ingin tetap sehat,” jelas dr. Gia.

Sementara itu, dr. Suci Sutinah Diah Suksmasari, Country Medical Lead Consumer Health Bayer Indonesia, menekankan, sinergi antara vitamin C, D dan Zinc terbukti berkontribusi pada sistem imunitas melalui penguatan ketiga lapisan pertahanan tubuh, yang terdiri atas penghalang epitel/fisik, yaitu kulit; pertahanan seluler di dalam sel tubuh; dan antibodi.

“Vitamin C, D dan Zinc menguatkan sel darah putih untuk mengenali dan melawan patogen yang telah berada di dalam tubuh. Terakhir, vitamin C dan Zinc memperkuat antibodi untuk memerangi patogen yang lolos dari dua lapisan pertahanan sebelumnya. Sebaliknya, kekurangan paduan vitamin C, D dan Zinc berpotensi melemahkan respon imun, sehingga menyebabkan risiko infeksi dari paparan patogen,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)